Penyelundupan Cairan Obat Bius Etomidate dalam Botol Skincare di Bandara Soekarno-Hatta Terungkap, Satu Tersangka Ditangkap dan Jaringan Pemasok Sedang Diselidiki

Date: 2025-06-05

Category: Kejahatan

Rangkuman Petugas Bea dan Cukai bersama Polresta Bandara Soekarno-Hatta berhasil menggagalkan penyelundupan cairan obat bius jenis etomidate yang disamarkan dalam botol skincare pada tanggal 4 Juni 2025. Seorang penumpang berinisial F, warga negara Indonesia yang tiba dari Bangkok, Thailand, ditangkap setelah membawa lima botol berisi cairan bening. Cairan tersebut, setelah diuji laboratorium, terbukti mengandung etomidate, yang termasuk dalam kelompok new psychoactive substances (NPS). F mengaku telah memproduksi dan mengedarkan cairan ini secara ilegal sejak Desember 2024, dengan total sekitar 870 unit pod vape yang sudah beredar dan keuntungan mencapai Rp 500 juta. Penindakan ini dianggap penting karena dapat menyelamatkan lebih dari 840 orang dari potensi penyalahgunaan zat berbahaya dan menghindari kerugian sosial hingga Rp 1,34 miliar. Pelaku kini menghadapi ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara dan denda hingga Rp 5 miliar.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Tindakan penyelundupan cairan obat bius yang disamarkan dalam botol skincare di Bandara Soekarno-Hatta menunjukkan perlunya perhatian lebih terhadap regulasi dan pengawasan terhadap produk kosmetik. Penangkapan pelaku yang mengedarkan zat berbahaya ini mencerminkan upaya untuk melindungi masyarakat dari potensi penyalahgunaan zat yang tidak terkontrol. Kasus ini juga menyoroti pentingnya edukasi publik mengenai bahaya zat psikoaktif baru yang sering kali tidak dikenali. Dari sisi Konservatif: Penyelundupan cairan etomidate dalam kemasan produk perawatan wajah di Bandara Soekarno-Hatta adalah contoh nyata dari ancaman yang dihadapi masyarakat akibat peredaran narkoba yang semakin canggih. Penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku, yang dapat menghadapi hukuman maksimal 12 tahun penjara, menunjukkan komitmen pemerintah dalam memberantas kejahatan narkoba. Kasus ini juga menegaskan pentingnya menjaga keamanan dan kesehatan masyarakat dari zat berbahaya yang dapat disalahgunakan.