Francine PSI Menolak Rencana Pulau Kucing dan Mendesak Pembangunan 15 Pusat Kesehatan Hewan di Jakarta

Date: 2025-06-05

Category: Politik

Rangkuman Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Francine Widjojo, menolak rencana pembuatan Pulau Kucing di Pulau Tidung Kecil, yang diusulkan oleh Pemprov Jakarta, dengan alasan bahwa Jakarta belum memenuhi kewajiban untuk menyediakan pusat kesehatan hewan (puskeswan). Pada 5 Juni 2025, Francine menyatakan bahwa sesuai dengan Permentan Nomor 64 Tahun 2007, Jakarta seharusnya memiliki 15 puskeswan untuk melayani 44 kecamatan, mengingat jumlah kucing liar di Jakarta diperkirakan antara 860 ribu hingga 1,5 juta ekor. Ia mengusulkan agar anggaran untuk Pulau Kucing dialihkan untuk membangun puskeswan dan meningkatkan program sterilisasi kucing jalanan, karena relokasi kucing dapat mengganggu ekosistem. Francine juga mengapresiasi usulan Pemprov untuk mendirikan Rumah Sakit Hewan (RSH) milik daerah, yang telah dimasukkan dalam Rancangan Akhir RPJMD DKI Jakarta 2025-2029, sementara pembangunan puskeswan belum tercantum. Gubernur Jakarta, Pramono Anung, sebelumnya menyatakan bahwa jika Pulau Kucing direalisasikan, harus mampu menarik wisatawan dan meningkatkan kesejahteraan kucing.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Francine Widjojo menolak rencana pembuatan pulau kucing dan menekankan pentingnya memenuhi kewajiban layanan kesehatan hewan di Jakarta. Ia mengusulkan agar anggaran untuk pulau kucing dialihkan untuk membangun 15 pusat kesehatan hewan (puskeswan) yang sesuai dengan peraturan yang ada. Francine menyoroti bahwa solusi jangka panjang untuk pengendalian populasi kucing adalah melalui sterilisasi, bukan relokasi, dan mengingatkan bahwa kucing adalah hewan teritorial yang dapat mengganggu ekosistem jika direlokasi. Dari sisi Konservatif: Gubernur Jakarta Pramono Anung mendukung ide Pulau Kucing dengan harapan dapat mendatangkan wisatawan dan meningkatkan kesejahteraan kucing. Ia mencatat bahwa laporan terbanyak di aplikasi JAKI berkaitan dengan kucing, menunjukkan adanya permintaan masyarakat untuk sterilisasi. Namun, tidak ada penekanan pada kebutuhan puskeswan dalam perspektif ini.