Proyeksi Permintaan Aluminium Naik Enam Kali Lipat dalam 30 Tahun Seiring Transisi Energi dan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia

Date: 2025-06-05

Category: Bisnis

Rangkuman PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) memproyeksikan bahwa permintaan aluminium akan meningkat enam kali lipat dalam 30 tahun ke depan, sejalan dengan tren transisi energi global. Direktur Pengembangan Bisnis Inalum, Melati Sarnita, menyampaikan proyeksi ini dalam Indonesia Critical Minerals Conference di Jakarta. Ia menjelaskan bahwa peningkatan permintaan ini terkait erat dengan penggunaan aluminium dalam kendaraan listrik, di mana 18 persen dari baterai kendaraan listrik terbuat dari aluminium. Inalum berfokus pada produksi aluminium ingot, billet, dan alloy, dan tidak terlibat dalam hilirisasi bauksit menjadi battery pack, sehingga berperan sebagai penyedia bahan baku untuk industri nasional. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa kebutuhan aluminium domestik mencapai 1,2 juta ton, dengan 56 persen masih diimpor. Untuk mendukung pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral akan memulai groundbreaking megaproyek pada pekan ketiga Juni 2025, dengan investasi sekitar 6–7 miliar dolar AS dan menciptakan lebih dari 20.000 lapangan kerja.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Inalum memproyeksikan bahwa permintaan aluminium akan meningkat enam kali lipat dalam 30 tahun ke depan, sejalan dengan transisi energi global. Peningkatan ini dihubungkan dengan kendaraan listrik, di mana aluminium berperan penting dalam baterai. Inalum berfokus pada produksi aluminium ingot dan tidak berkompetisi dengan industri nasional dalam pembuatan battery pack, melainkan berperan sebagai pendorong ekosistem energi baru dan terbarukan. Dari sisi Konservatif: Inalum diharapkan dapat memenuhi kebutuhan aluminium dalam negeri yang mencapai 1,2 juta ton, dengan 56 persen masih bergantung pada impor. Presiden Jokowi sebelumnya menekankan pentingnya smelter bauksit di Mempawah untuk mengurangi ketergantungan impor. Rencana pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik juga diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan investasi di sektor ini.