Pertemuan Danantara-Himbara, Evaluasi Penambangan Nikel di Raja Ampat, dan Diskon Tarif Tol Jasa Marga Selama Liburan

Date: 2025-06-04

Category: Bisnis

Rangkuman Pada Selasa, 3 Juni, sejumlah peristiwa penting di bidang ekonomi terjadi, termasuk pertemuan antara Danantara Indonesia dan Himbara di Jakarta. Dalam pertemuan ini, para pemimpin industri keuangan membahas strategi untuk memperkuat sinergi dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, dengan CEO Danantara, Rosan Roeslani, menekankan pentingnya peran aktif dalam mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif. Selain itu, indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia ditutup melemah sebesar 20,25 poin atau 0,95 persen, dipengaruhi oleh ketidakpastian perang tarif antara Amerika Serikat dan China. Di sisi lain, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, mengumumkan rencananya untuk memanggil pemegang izin tambang nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya, guna melakukan evaluasi aktivitas pertambangan. Sementara itu, PT Jasa Marga juga mengumumkan diskon tarif tol sebesar 20 persen di sembilan ruas jalan tol selama libur Idul Adha dan libur sekolah, meskipun rincian ruas tol tersebut belum dipublikasikan.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Dalam pertemuan antara Danantara dan Himbara, terdapat penekanan pada pentingnya sinergi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan dan inklusif. CEO Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, menekankan peran aktif Danantara dalam mendukung ekosistem keuangan nasional. Selain itu, evaluasi aktivitas pertambangan nikel di Raja Ampat oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menunjukkan perhatian terhadap dampak lingkungan dan keberlanjutan dalam sektor pertambangan. Dari sisi Konservatif: Jasa Marga mengumumkan diskon tarif tol sebesar 20 persen di sembilan ruas jalan tol selama libur sekolah, yang dianggap signifikan karena akan dilalui banyak masyarakat. Direktur Utama Jasa Marga, Rivan Achmad Purwantono, menyatakan bahwa ruas-ruas tol tersebut sedang diajukan untuk disetujui oleh Menteri Perhubungan dan BPJT. Selain itu, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, berjanji untuk menghentikan seluruh impor garam pada akhir 2027, menunjukkan komitmen terhadap kemandirian pangan.