TALAS

News List Add New Article

"Stabilitas Makroekonomi Mendorong Pertumbuhan Kredit di Indonesia: Proyeksi dan Tantangan di Tahun 2025"

News Image

Date: 2025-06-04

Category: Bisnis

Rangkuman Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae, menyatakan bahwa kondisi makroekonomi domestik semakin stabil, membuka peluang untuk pertumbuhan kredit di masa depan. Dalam acara silaturahmi bersama media di Jakarta pada 3 Juni 2025, Dian menjelaskan bahwa stabilitas kurs rupiah dan penurunan suku bunga, termasuk tingkat bunga penjaminan LPS, menciptakan kondisi yang lebih kondusif untuk peningkatan kredit. Likuiditas perbankan juga terjaga, dengan rasio kredit terhadap simpanan (LDR) mencapai 87,99 persen per April 2025. Meskipun pertumbuhan kredit tercatat melambat menjadi 8,88 persen year on year, Dian optimis bahwa kinerja kredit akan pulih pada kuartal berikutnya. Ia menekankan pentingnya mendorong sektor-sektor prioritas dan program strategis pemerintah untuk meningkatkan permintaan kredit. Bank Indonesia memprediksi pertumbuhan kredit perbankan tahun 2025 akan berada di kisaran 8-11 persen, sementara OJK mempertahankan proyeksi pertumbuhan kredit di kisaran 9-11 persen.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Dalam pandangan liberal, stabilitas kondisi makroekonomi domestik dianggap sebagai peluang untuk mendorong pertumbuhan kredit yang lebih inklusif. Penekanan pada program-program strategis seperti perumahan rakyat dan dukungan terhadap UMKM menunjukkan komitmen untuk meningkatkan akses kredit bagi sektor-sektor yang sering terpinggirkan. Optimisme terhadap pemulihan kinerja kredit diharapkan dapat membawa dampak positif bagi masyarakat luas, menciptakan lapangan kerja, dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dari sisi Konservatif: Dari perspektif konservatif, fokus utama adalah pada stabilitas dan keuntungan jangka panjang dari penyaluran kredit. Penekanan pada imbal hasil yang lebih tinggi dari kredit dibandingkan dengan investasi di surat berharga negara menunjukkan pendekatan yang lebih berhati-hati dalam pengelolaan dana. Ada kekhawatiran terhadap perlambatan kredit yang dianggap bersifat siklikal, dengan harapan bahwa kinerja kredit akan pulih seiring dengan stabilitas makroekonomi. Tantangan dari ketidakpastian ekonomi global juga diakui, tetapi diyakini dapat diatasi melalui kerjasama antara pemerintah, pelaku bisnis, dan regulator.

Related Articles

OJK: Kondisi makro makin stabil sehingga buka ruang pertumbuhan kredit

Source: Antara

Date: 2025-06-04

Article Link

Bias Rate: 0.396671

Hoax Rate: 0.351662

Ideology Rate: 0.907734

Back to News List