TALAS

News List Add New Article

Pramono Anung Fokus pada Pengembangan dan Pelestarian Budaya Betawi di Jakarta

News Image

Date: 2025-06-03

Category: Politik

Rangkuman Gubernur Jakarta, Pramono Anung, memberikan perhatian penuh terhadap pengembangan budaya Betawi sebagai identitas utama Ibu Kota. Dalam acara Sarasehan III Kaukus Muda Betawi pada 2 Juni 2025, ia menegaskan pentingnya mengangkat budaya Betawi agar tidak dianggap remeh, dengan langkah awal melarang ondel-ondel untuk ngamen, sehingga budaya ini dihormati sebagai warisan yang bermartabat. Pramono juga menginstruksikan Dinas Kebudayaan dan para wali kota untuk tidak memberikan izin aktivitas tersebut di ruang publik, dan berjanji akan mendukung 42 sanggar ondel-ondel untuk tampil di acara resmi. Selain itu, Pemprov Jakarta menggandeng sepuluh hotel berbintang untuk menyajikan nuansa Betawi, termasuk makanan khas di Hotel Borobudur. Dalam sektor infrastruktur, Stadion Tugu di Jakarta Utara sedang direvitalisasi dengan arsitektur khas Betawi, dan kawasan Blok M sedang dikembangkan menjadi pusat budaya Betawi. Pramono berharap pelestarian budaya Betawi tidak hanya berhenti pada simbol-simbol, tetapi dapat dikenal luas dan menjadi kebanggaan warga Jakarta.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Pramono Anung menunjukkan komitmen yang kuat terhadap pengembangan budaya Betawi, menekankan pentingnya penghormatan terhadap warisan budaya. Ia melarang ondel-ondel untuk ngamen, dengan tujuan mengangkat budaya Betawi ke tingkat yang lebih tinggi dan menjadikannya bagian dari identitas yang dihormati. Selain itu, Pramono berkolaborasi dengan hotel berbintang untuk memperkenalkan nuansa Betawi, serta memastikan bahwa pembangunan infrastruktur seperti Stadion Tugu mencerminkan arsitektur khas Betawi. Pendekatan ini mencerminkan keinginan untuk menjadikan budaya Betawi lebih berkelas dan dikenal luas. Dari sisi Konservatif: Pramono Anung mengambil langkah tegas dengan melarang ondel-ondel untuk ngamen, berfokus pada pelestarian budaya Betawi yang dianggap penting. Ia menginstruksikan Dinas Kebudayaan untuk tidak memberikan izin aktivitas tersebut di ruang publik, menunjukkan sikap yang serius terhadap penghormatan budaya. Pembangunan Stadion Tugu dengan desain khas Betawi dan pengembangan kawasan Blok M sebagai pusat budaya juga menunjukkan upaya untuk menjaga dan mempromosikan budaya lokal. Pramono menekankan bahwa pelestarian budaya tidak hanya sebatas simbol, tetapi harus diintegrasikan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jakarta.

Related Articles

Ketika Pramono Terus Beri Perhatian Penuh terhadap Kemajuan Budaya Betawi...

Source: Kompas

Date: 2025-06-03

Article Link

Bias Rate: 0.376986

Hoax Rate: 0.28454

Ideology Rate: 0.706688

Back to News List