"Industri Hasil Tembakau Indonesia: Ekosistem Terintegrasi, Kontribusi Ekonomi, dan Tantangan Peredaran Rokok Ilegal"

Date: 2025-06-03
Category: Bisnis
Rangkuman Industri hasil tembakau (IHT) di Indonesia memiliki ekosistem terintegrasi yang mendukung banyak tenaga kerja, dengan jutaan orang bergantung pada sektor ini. Pada tahun 2024, kontribusi cukai hasil tembakau diperkirakan mencapai Rp216 triliun, menjadikannya salah satu penyumbang terbesar bagi penerimaan negara. Sektor ini menyerap sekitar 6 juta tenaga kerja, mulai dari petani hingga eksportir. Ekspor produk hasil tembakau Indonesia juga menunjukkan peningkatan signifikan, mencapai 1,7 miliar dolar AS, dan menempatkan Indonesia sebagai negara keenam terbesar dalam ekspor produk hasil tembakau. Namun, sektor ini menghadapi tantangan, terutama dengan meningkatnya peredaran rokok ilegal dari 3,3 persen pada 2019 menjadi 6,9 persen pada 2023. Pemerintah menekankan pentingnya pengawasan dan pembinaan bagi pelaku usaha, serta mendorong kolaborasi antara pemerintah daerah dan asosiasi IHT untuk program pembinaan yang sesuai dengan kebutuhan industri.
Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Tidak ada perspektif liberal. Dari sisi Konservatif: Industri hasil tembakau di Indonesia memiliki ekosistem terintegrasi yang penting bagi perekonomian nasional. Sektor ini menyerap tenaga kerja sebanyak 6 juta orang dan memberikan kontribusi signifikan terhadap penerimaan negara melalui cukai hasil tembakau yang mencapai Rp216 triliun pada tahun 2024. Meskipun menghadapi tantangan seperti peredaran rokok ilegal yang meningkat, pemerintah menekankan pentingnya pembinaan dan pengawasan terhadap pelaku usaha. Selain itu, ada dukungan dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mendukung ekspor produk hasil tembakau.
Related Articles
Kemenperin: Industri hasil tembakau RI punya ekosistem terintegrasi
Source: Antara
Date: 2025-06-03
Bias Rate: 0.445981
Hoax Rate: 0.9047
Ideology Rate: 0.667519