Usulan Pemberian Gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto: Prestasi dan Kontroversi di Tengah Pandangan Publik

Date: 2025-04-25

Category: Politik

Rangkuman Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia, mengingatkan masyarakat untuk tidak menghalangi hak Presiden ke-2 Soeharto dalam usulan pemberian gelar Pahlawan Nasional pada tahun 2025, meskipun ada kebencian publik terhadapnya. Doli menekankan bahwa prestasi Soeharto, seperti kepemimpinannya dalam perebutan senjata Jepang dan pembangunan nasional, harus diakui. Ia menyebutkan bahwa Soeharto memiliki banyak prestasi yang diakui dunia, termasuk swasembada pangan dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi selama masa pemerintahannya. Doli juga mengajak publik untuk menjadikan kesalahan Soeharto sebagai catatan sejarah yang dapat dipelajari oleh generasi mendatang, tanpa mengabaikan capaian-capaian penting yang telah diraihnya selama 32 tahun masa kepemimpinan.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: terdapat penolakan terhadap usulan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional, dengan penekanan pada banyaknya kesalahan dan dosa yang dimiliki Soeharto selama masa kepemimpinannya. Argumen ini mencerminkan pandangan bahwa prestasi tidak dapat menghapus tindakan yang merugikan masyarakat dan negara. Dari sisi Konservatif: Doli Kurnia menegaskan bahwa Soeharto memiliki banyak prestasi yang diakui dunia, seperti Swasembada Pangan 1984 dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Ia berargumen bahwa kebencian publik tidak boleh menghalangi pengakuan atas prestasi Soeharto, dan mengajak masyarakat untuk melihat kesalahan sebagai catatan sejarah yang dapat menjadi pelajaran. Doli juga menyoroti jasa Soeharto dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan spiritual melalui yayasan amal.