"14 Peserta Demo Buruh Ditangkap dan Ditetapkan Sebagai Tersangka, Termasuk Mahasiswa yang Menggunakan Atribut Tim Medis"

Date: 2025-06-03

Category: Kejahatan

Rangkuman Pada tanggal 1 Mei 2025, Polda Metro Jaya menangkap 14 orang yang terlibat dalam kericuhan saat aksi peringatan Hari Buruh di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta. Dari 14 tersangka tersebut, 10 orang adalah buruh, sementara 4 lainnya merupakan anggota tim medis dan paralegal. Penangkapan ini dilakukan karena mereka diduga tidak mematuhi perintah untuk membubarkan diri, sesuai dengan Pasal 216 dan 218 KUHP. Salah satu tersangka, Cho Yong Gi, seorang mahasiswa Fakultas Filsafat Universitas Indonesia, mengaku mengalami kekerasan saat berusaha memberikan pertolongan kepada peserta aksi yang terluka. Meskipun mengenakan atribut medis, ia tetap ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka. Proses pemeriksaan terhadap tujuh dari 14 tersangka berlangsung pada 3 Juni 2025, dengan sisa tersangka dijadwalkan untuk diperiksa pada hari berikutnya. Tim Advokasi untuk Demokrasi mengkritik penetapan tersangka ini sebagai bentuk kriminalisasi terhadap hak untuk berdemonstrasi.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Tim Advokasi untuk Indonesia (TAUD) menyayangkan penetapan tersangka terhadap 14 peserta aksi peringatan Hari Buruh 1 Mei 2025. Mereka menganggap bahwa kasus ini merupakan bentuk kriminalisasi dan menunjukkan terbatasnya ruang untuk menyampaikan pendapat. Anggota TAUD, Belly Stanio, menekankan bahwa kelanjutan kasus ini adalah penyempitan terhadap ruang sipil bagi masyarakat yang melakukan unjuk rasa. Mereka telah mengajukan permohonan penghentian kasus melalui SP3, menegaskan bahwa tindakan ini tidak seharusnya diteruskan oleh Polda Metro Jaya. Dari sisi Konservatif: Polda Metro Jaya menegaskan bahwa mereka tidak akan menoleransi tindakan yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat. Penangkapan 14 peserta aksi dilakukan karena dianggap melakukan kerusuhan, dan saat ditangkap, mereka membawa petasan. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menekankan bahwa kepolisian akan menindak tegas siapapun yang berusaha membuat kerusuhan, menunjukkan komitmen untuk menjaga keamanan publik.