Program Pemberdayaan Lansia di Indonesia: Fokus pada Aktivitas dan Kesehatan untuk Mengatasi Kesepian

Date: 2025-06-03

Category: Pemerintahan

Rangkuman Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Wihaji, berencana untuk mempelajari program Kartu Lansia dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk diintegrasikan ke dalam program Lansia Berdaya. Pada acara peringatan Hari Lanjut Usia di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, pada 3 Juni 2025, Wihaji menekankan pentingnya perhatian terhadap lansia, yang diperkirakan akan mencapai 20 persen dari populasi pada tahun 2045. Dia mengungkapkan bahwa saat ini sekitar 11,7 persen rakyat Indonesia berusia 60 tahun ke atas, dengan masalah utama yang dihadapi adalah kesepian. Untuk mengatasi hal ini, program-program seperti sekolah lansia, lansia entrepreneur, dan bina keluarga lansia akan diperkenalkan untuk memberikan aktivitas dan dukungan kepada lansia. Kartu Lansia diharapkan dapat memberikan berbagai fasilitas dan diskon untuk mendukung aktivitas mereka, termasuk diskon untuk transportasi dan kesehatan. Wihaji juga menyoroti pentingnya menjaga kesehatan dan mendorong partisipasi aktif lansia dalam kehidupan sosial, dengan harapan agar mereka tidak menua tanpa arti.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Menteri Wihaji menekankan pentingnya program Kartu Lansia sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap lansia yang semakin meningkat jumlahnya. Ia mengusulkan agar lansia tidak dianggap tidak berdaya, melainkan sebagai individu yang masih memiliki potensi, seperti dalam program Lansia Entrepreneur. Wihaji juga menyoroti kesepian sebagai masalah utama yang dihadapi lansia, dan mengusulkan berbagai aktivitas untuk mengatasi hal tersebut, termasuk sekolah lansia dan kegiatan sosial. Program ini diharapkan dapat memberikan fasilitas dan diskon untuk menunjang aktivitas mereka, mencerminkan apresiasi negara terhadap kontribusi pajak yang telah dibayarkan oleh lansia. Dari sisi Konservatif: Tidak ada perspektif konservatif.