Program Pemutihan Ijazah Tertunda Jakarta 2025: Pramono Salurkan Bantuan untuk 1.315 Siswa dan Targetkan 6.652 Ijazah diputihkan

Date: 2025-06-03

Category: Pemerintahan

Rangkuman Pada tanggal 3 Juni 2025, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menyalurkan bantuan pemutihan ijazah tahap ketiga kepada 827 siswa di SMK Miftahul Falah, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Program ini bertujuan untuk membantu siswa yang ijazahnya tertahan di sekolah akibat kendala biaya administrasi. Dari total 1.315 siswa yang telah menerima bantuan, rincian penerima mencakup 44 lulusan SD, 160 lulusan SMP, 138 lulusan SMA, 456 lulusan SMK, dan 29 dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Pramono menargetkan pemutihan sebanyak 6.652 ijazah dapat diselesaikan pada tahun 2025, dengan total anggaran mencapai Rp 4,3 miliar. Program ini merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Baznas (Bazis) DKI Jakarta, yang diharapkan dapat membuka kembali peluang pendidikan dan akses kerja bagi lulusan yang terdampak. Melalui program ini, banyak siswa yang sebelumnya terpaksa bekerja dengan ijazah yang lebih rendah kini memiliki kesempatan untuk melanjutkan pendidikan mereka.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Program pemutihan ijazah yang digulirkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dianggap sebagai langkah positif untuk membantu warga yang terhambat dalam mengakses pendidikan dan peluang kerja. Artikel menyoroti bagaimana program ini memberikan harapan bagi mereka yang ijazahnya tertahan karena kendala biaya, seperti yang dialami Arif dan Ipah. Dengan adanya pemutihan, ijazah yang sempat ditahan dapat diambil tanpa biaya, membuka kembali kesempatan bagi lulusan untuk melanjutkan pendidikan dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Gubernur Pramono Anung menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan masalah ini hingga tahun 2025, menunjukkan perhatian terhadap pendidikan yang lebih baik di Jakarta. Dari sisi Konservatif: Tidak ada perspektif konservatif.