TALAS

News List Add New Article

Kisah Tragis Pekerja Migran Indonesia: Serangan Stroke, Penipuan Calo, dan Kesulitan Kontak Keluarga

News Image

Date: 2025-06-02

Category: Kejahatan

Rangkuman SW, seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI), mengalami nasib tragis setelah bekerja sebagai asisten rumah tangga di Malaysia. Ia mengalami dua kali serangan stroke sebelum dipulangkan ke Indonesia dan kini terbaring lemah di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Pada 1 Juni 2025, Menteri Pemberdayaan dan Perlindungan Migran Indonesia, Abdul Kadir Karding, mengunjungi SW dan melaporkan bahwa kondisinya menunjukkan perkembangan positif, dengan kesadaran pasien meningkat dari 8 menjadi 11 dalam skala 15. SW belum dapat berkomunikasi dan keluarganya belum ditemukan, dengan dugaan bahwa ia adalah korban calo yang memalsukan dokumen identitas untuk memberangkatkannya secara ilegal. Karena tidak ada keluarga yang mendampingi, biaya perawatan ditanggung oleh negara. Kementerian P2MI juga mencatat bahwa pengiriman PMI secara non-prosedural masih marak, dengan ratusan ribu orang berangkat tanpa melalui prosedur resmi, terutama ke Malaysia dan Arab Saudi. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah telah menangguhkan penempatan PMI di sektor pekerja rumah tangga ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, serta merancang langkah mitigasi untuk menghadapi repatriasi besar-besaran dari Malaysia.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Artikel ini menyoroti nasib tragis SW, seorang Pekerja Migran Indonesia yang mengalami stroke dan diduga menjadi korban calo. Penekanan pada perlunya perlindungan bagi pekerja migran dan tanggung jawab negara dalam menangani perawatan SW mencerminkan kepedulian terhadap isu-isu sosial dan hak asasi manusia. Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan Migran Indonesia berkomitmen untuk menanggung biaya perawatan dan memastikan penanganan profesional, menunjukkan pentingnya intervensi pemerintah dalam melindungi individu yang rentan. Dari sisi Konservatif: Artikel ini menekankan masalah pengiriman pekerja migran secara non-prosedural yang masih marak, dengan ratusan ribu orang berangkat tanpa melalui prosedur resmi. Ada kekhawatiran mengenai kesulitan negara dalam memberikan perlindungan dan pemulangan bagi mereka yang tidak terdata. Penangguhan penempatan PMI di sektor pekerja rumah tangga ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab serta rencana mitigasi untuk repatriasi besar-besaran dari Malaysia menunjukkan pendekatan yang lebih pragmatis dan fokus pada pengelolaan masalah migrasi.

Related Articles

Kisah Pilu Pekerja Migran Indonesia: Stroke, Ditipu Calo, Hilang Kontak dengan Keluarga

Source: Kompas

Date: 2025-06-02

Article Link

Bias Rate: 0.373922

Hoax Rate: 0.292199

Ideology Rate: 0.818051

Back to News List