Ibu di Depok Sebarkan Kabar Palsu Anak Hilang untuk Memanggil Suami yang Berada di Bali

Date: 2025-04-25

Category: Kejahatan

Rangkuman Seorang ibu di Depok, berinisial AA, menyebarkan kabar palsu mengenai anaknya yang hilang, berinisial A (10 tahun), pada Rabu, 23 April 2025, dengan tujuan agar suaminya yang berada di Bali segera pulang ke Jakarta. Kabar tersebut viral di media sosial, menyebutkan bahwa A terakhir terlihat di Jalan Sibayak, Limo, menggunakan seragam pramuka. Setelah penyelidikan oleh Unit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, terungkap bahwa A tidak hilang, melainkan dititipkan oleh ibunya ke rumah temannya. AA mengaku melakukan ini untuk menarik perhatian suaminya. Di sisi lain, pada hari yang sama, seorang anak laki-laki bernama Cahya Rizki, atau Kiki, dilaporkan hilang setelah pulang dari sekolah, namun kemudian ditemukan kembali dalam keadaan sehat pada Kamis, 24 April 2025. Kiki menghilang saat ibunya sedang mandi, dan meskipun sempat terlihat di dekat ITC Depok, rincian mengenai ke mana dia pergi belum dijelaskan oleh ibunya.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Dalam artikel ini, terdapat penekanan pada tindakan ibu yang menyebarkan kabar palsu tentang anaknya yang hilang sebagai upaya untuk menarik perhatian suaminya agar segera pulang. Penjelasan dari pihak kepolisian menunjukkan bahwa informasi yang viral di media sosial tidak sesuai dengan kenyataan, di mana anak tersebut sebenarnya dititipkan kepada teman ibunya. Hal ini mencerminkan isu tentang kejujuran dan dampak dari penyebaran informasi yang tidak benar di masyarakat. Dari sisi Konservatif: Artikel ini menyoroti tindakan ibu yang berinisial AA yang sengaja membuat kabar palsu mengenai anaknya yang hilang untuk memaksa suaminya pulang dari Bali. Penjelasan dari Kanit 4 Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya menegaskan bahwa setelah penyelidikan, ditemukan bahwa anak tersebut tidak hilang, melainkan dititipkan. Ini menunjukkan pentingnya verifikasi informasi sebelum disebarluaskan, serta menyoroti konsekuensi dari tindakan yang tidak bertanggung jawab.