Peluncuran Pembiayaan Mikro Perumahan untuk Memerangi Rentenir dan Meningkatkan Akses Perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Date: 2025-06-02

Category: Bisnis

Rangkuman Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, meluncurkan program pembiayaan mikro perumahan pada 1 Juni 2025 di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Program ini bertujuan untuk mempermudah akses pembiayaan yang aman dan terjangkau bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang berpenghasilan rendah. Dalam pernyataannya, Ara menekankan pentingnya menghindarkan masyarakat dari praktik rentenir yang menawarkan pinjaman dengan bunga tinggi, seperti yang terjadi dengan "bank emok". Pembiayaan mikro ini diinisiasi oleh kementerian PKP bekerja sama dengan beberapa lembaga, termasuk PT Sarana Multigriya Finansial, BP Tapera, dan Bank BJB. Ara juga mengungkapkan bahwa ke depan, proses pencairan dana pinjaman akan dipercepat menjadi dua hari dengan bunga 1,5 persen per bulan, sebagai alternatif bagi masyarakat agar tidak terjebak dalam utang rentenir yang bisa mencapai 30 persen per bulan.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Pembiayaan mikro perumahan dianggap sebagai langkah penting untuk mempermudah akses masyarakat terhadap pembiayaan yang aman dan terjangkau. Menteri PKP menekankan perlunya melawan praktik rentenir yang membebani masyarakat dengan bunga tinggi. Inisiatif ini dilihat sebagai upaya pemerintah untuk mendukung masyarakat berpenghasilan rendah dan memastikan mereka tidak terjebak dalam utang yang merugikan. Program ini juga diharapkan dapat disosialisasikan secara masif agar lebih banyak masyarakat yang mengetahui dan memanfaatkan fasilitas ini. Dari sisi Konservatif: Pembiayaan mikro perumahan dilihat sebagai respons terhadap masalah masyarakat yang terjebak dalam utang rentenir, seperti yang terjadi di Kabupaten Majalengka. Menteri PKP menyoroti pentingnya kebijakan prorakyat untuk melindungi masyarakat dari bunga tinggi yang ditawarkan oleh rentenir. Dengan dukungan dari berbagai lembaga, program ini bertujuan untuk mempercepat pencairan dana pinjaman dengan bunga yang lebih rendah, sehingga masyarakat memiliki alternatif yang lebih baik daripada meminjam dari rentenir.