Kampus Berdampak: Peran Minoritas Kreatif dalam Transformasi Masyarakat dan Peradaban Indonesia

Date: 2025-06-02

Category: Agama

Rangkuman Artikel ini membahas pentingnya peran kampus dalam masyarakat, dengan menekankan gagasan "kampus berdampak" yang diusung oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Dalam pidatonya pada 19 September 1951, Bung Karno menekankan bahwa ilmu pengetahuan harus digunakan untuk mengabdi kepada kehidupan manusia dan masyarakat. Penulis, seorang antropolog dan dosen di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember, mengkritik kampus yang terasing dari masyarakat dan hanya fokus pada publikasi internasional dan peringkat global. Ia mengajak kampus untuk menjadi "menara air" yang mentransformasi kehidupan masyarakat dan menjadi rumah bagi "minoritas kreatif" yang dapat menghasilkan pemikiran dan perubahan kebudayaan. Sejarah Indonesia menunjukkan bahwa tokoh-tokoh pergerakan nasional, yang merupakan produk pendidikan tinggi, berperan penting dalam menggagas kemerdekaan dan pranata kenegaraan baru. Dengan demikian, kampus diharapkan dapat berkontribusi lebih nyata terhadap masyarakat dan peradaban.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Artikel-artikel dari perspektif liberal menekankan pentingnya kampus sebagai rumah bagi minoritas kreatif yang berperan dalam pembaruan sosial. Mereka menggarisbawahi bahwa ilmu pengetahuan harus digunakan untuk mengabdi kepada praktik hidup manusia dan masyarakat, serta menekankan perlunya kampus untuk tidak terasing dari rakyat. Gagasan "kampus berdampak" ditekankan, di mana kampus diharapkan menjadi agen perubahan yang menerangi jalan dan menyatukan harapan masyarakat. Dari sisi Konservatif: Artikel-artikel dari perspektif konservatif tidak tersedia.