Penyelenggaraan Haji 2025: Biaya Turun, Kualitas Layanan Meningkat dan Sistem Syarikah Berhasil Tingkatkan Kompetisi

Date: 2025-06-02

Category: Pemerintahan

Rangkuman Penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025 mendapatkan apresiasi dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, yang menilai bahwa meskipun biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) turun menjadi Rp 93.410.286 per jemaah, kualitas layanan justru meningkat. Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua DPR RI, Adies Kadir, setelah melakukan peninjauan di Madinah pada 31 Mei 2025. Penurunan biaya sekitar Rp 7 juta dari tahun sebelumnya tidak berdampak negatif pada layanan, yang meliputi konsumsi, akomodasi, dan transportasi. Peningkatan kualitas ini diakui berkat penerapan sistem syarikah, di mana delapan perusahaan Arab Saudi bersaing dalam menyediakan layanan. Adies juga menyoroti pentingnya efisiensi dan negosiasi yang kuat dengan Pemerintah Arab Saudi, serta pemanfaatan teknologi dan perbaikan distribusi logistik. Di sisi lain, Tim Pengawas Haji DPR juga melakukan pertemuan dengan Atase Kepolisian KBRI Arab Saudi untuk membahas pengamanan jemaah haji Indonesia, memastikan bahwa pengawasan ekstra diberikan dan fasilitas pelayanan haji diperiksa untuk kelancaran ibadah. Sejak 1 Mei 2025, pemberangkatan jemaah haji telah mencapai 195.767 orang, termasuk jemaah haji reguler dan khusus.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Tidak ada perspektif liberal. Dari sisi Konservatif: Penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025 mendapat apresiasi dari DPR RI, dengan penurunan biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) yang tidak mengorbankan kualitas layanan. Wakil Ketua DPR, Adies Kadir, menekankan bahwa efisiensi dan manajemen yang baik telah meningkatkan kualitas layanan, meskipun biaya turun sekitar Rp 7 juta. Sistem syarikah yang melibatkan delapan perusahaan Arab Saudi menciptakan kompetisi yang positif, sehingga hampir tidak ada keluhan dari jemaah. Penurunan biaya dianggap sebagai hasil dari negosiasi yang kuat dan perbaikan sistem distribusi logistik, serta pemanfaatan teknologi informasi.