Muhammadiyah Menolak Rencana Pembentukan 'Negara Yahudi Israel' di Tepi Barat dan Menegaskan Anti Penjajahan

Date: 2025-06-02

Category: Politik

Rangkuman Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengumumkan rencana untuk mendirikan 'negara Yahudi Israel' di Tepi Barat yang diduduki pada 30 Mei 2025, sehari setelah pemerintah Israel mengumumkan pembentukan 22 permukiman baru di wilayah tersebut. Pernyataan ini menuai kecaman dari berbagai pihak, termasuk Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi, yang menilai rencana tersebut melanggar hak warga Palestina dan hukum internasional, serta berpotensi merusak solusi perdamaian. Anggota DPR RI Rizki Natakusumah juga mengkritik Katz, menyebutnya kehabisan akal di tengah dukungan internasional untuk kemerdekaan Palestina. Sementara itu, Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas menolak gagasan tersebut, menganggapnya sebagai bentuk penjajahan yang tidak dapat diterima. Katz, dalam pernyataannya, menekankan bahwa Israel akan terus membangun di wilayah tersebut meskipun ada penolakan dari komunitas internasional.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Rizki Natakusumah, menilai bahwa Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, kehabisan akal dan terpojok oleh dukungan internasional terhadap kemerdekaan Palestina. Ia mengkritik klaim sepihak Katz yang dianggap bertentangan dengan hukum internasional dan melanggar hak asasi manusia masyarakat Palestina. Rizki mendorong Indonesia untuk lebih aktif mempromosikan kemerdekaan Palestina dan mendukung Konferensi Internasional mengenai Solusi Dua-Negara di PBB, yang diharapkan dapat menjadi titik awal perdamaian bagi masyarakat Palestina yang menderita akibat serangan Israel. Dari sisi Konservatif: Tidak ada perspektif konservatif yang tersedia.