Dewi Astutik, Buronan Interpol dan Otak Penyelundupan 2 Ton Sabu Senilai Rp 5 Triliun, Dikejar Aparat di Kamboja

Date: 2025-06-02

Category: Korupsi

Rangkuman Dewi Astutik alias PA (43) menjadi buronan Interpol karena diduga sebagai otak penyelundupan dua ton sabu senilai Rp 5 triliun. Kasus ini terungkap pada tanggal 1 Juni 2025, ketika anggota Komisi III DPR RI, Nasir Djamil dan Jazilul Fawaid, menyatakan keprihatinan mereka terhadap keterlibatan perempuan, khususnya WNI, dalam jaringan kejahatan narkoba. Dewi, yang pernah tinggal di Dusun Sumber Agung, Ponorogo, Jawa Timur, dikenal sebagai tenaga kerja wanita (TKW) yang bekerja di beberapa negara Asia, termasuk Taiwan, Hong Kong, dan Kamboja. Menurut Kepala Dusun, Gunawan, Dewi menikah dengan warga setempat dan terakhir kali terlihat pada tahun 2023 sebelum berangkat ke Kamboja. Pihak berwenang, termasuk Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Imigrasi, sedang bekerja sama untuk menangkapnya, mengingat Dewi diduga menggunakan identitas TKI untuk menyamarkan aktivitasnya dalam sindikat narkoba yang terkait dengan gembong narkoba Fredy Pratama.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Tidak ada perspektif liberal yang tersedia. Dari sisi Konservatif: Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PKS, Nasir Djamil, menunjukkan keprihatinan terhadap keterlibatan Dewi Astutik dalam jaringan kejahatan narkoba, menekankan bahwa perempuan, terutama WNI, sering digunakan dalam sindikat peredaran gelap narkoba. Dia berharap Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Interpol segera menangkap Dewi Astutik untuk mengungkap jaringan yang terkait dengan gembong narkoba Fredy Pratama. Kepala Dusun Dukuh Sumber Agung, Gunawan, menegaskan bahwa Dewi Astutik bukan warga asli dusunnya, meskipun pernah bekerja sebagai tenaga kerja wanita di luar negeri, dan mengungkapkan bahwa dia sebenarnya mencari kaki tangan untuk menjadi kurir narkoba.