Bocah Skateboard Ditendang Warga di Depok, Polisi Imbau Korban untuk Melapor

Date: 2025-06-02

Category: Kejahatan

Rangkuman Seorang pelajar SMP berusia 15 tahun mengalami penganiayaan saat bermain skateboard di Depok Open Space, Jawa Barat, pada Jumat, 30 Mei 2025. Insiden tersebut terjadi ketika bocah itu kehilangan kendali dan menabrak seorang pria yang sedang duduk. Pria tersebut kemudian berdiri dan menendang perut pelajar itu, yang terekam dalam sebuah video yang viral di media sosial. Wakil Wali Kota Depok, Chandra Rahmansyah, mengecam tindakan kekerasan tersebut dan menegaskan bahwa Pemkot Depok tidak mentolerir kekerasan terhadap anak. Ia telah memerintahkan pencarian pelaku dan meminta penegak hukum untuk menindaklanjuti kasus ini, mengingat ini bukan delik aduan. Chandra juga menyatakan bahwa tidak ada larangan bermain skateboard di area tersebut dan berkomitmen untuk memberikan pendampingan kepada korban melalui Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Kapolsek Pancoran Mas, AKP Hartono, mengonfirmasi bahwa polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengimbau korban untuk segera melapor agar proses hukum dapat berjalan.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Artikel-artikel dari perspektif liberal menekankan penolakan tegas terhadap kekerasan, terutama terhadap anak-anak. Mereka menyoroti tindakan Wakil Wali Kota Depok, Chandra Rahmansyah, yang segera mengambil langkah untuk mencari pelaku dan menegaskan bahwa kekerasan tidak dapat dibenarkan dalam kondisi apapun. Frasa seperti "kami tidak mentolerir ya segala bentuk kekerasan" mencerminkan sikap proaktif dalam melindungi hak anak dan mendorong penegakan hukum yang adil. Dari sisi Konservatif: Artikel-artikel dari perspektif konservatif lebih fokus pada aspek hukum dan tanggung jawab keluarga. Mereka mencatat bahwa upaya hukum diserahkan kepada pihak keluarga dan menekankan bahwa kasus ini bukan delik aduan, sehingga harus ditindaklanjuti oleh penegak hukum. Pernyataan seperti "tapi memang terkait upaya hukum itu kan diserahkan kepada pihak keluarga" menunjukkan pendekatan yang lebih pragmatis dan berorientasi pada prosedur hukum.