Hamas Setujui Proposal Gencatan Senjata yang Didukung AS untuk Gaza dengan Syarat Penarikan Israel dan Pembebasan Sandera

Date: 2025-06-02

Category: Agama

Rangkuman Hamas telah memberikan respons positif terhadap proposal gencatan senjata yang didukung oleh Amerika Serikat untuk Gaza, yang diumumkan pada Sabtu, 31 Mei. Seorang pejabat senior Hamas menyatakan bahwa tanggapan tertulis mereka mencakup jadwal dan detail pelaksanaan yang menekankan kepatuhan Israel terhadap semua persyaratan, termasuk komitmen untuk rekonstruksi. Proposal tersebut mencakup proses tiga tahap untuk membebaskan semua sandera Israel yang ditahan di Gaza, dengan tuntutan agar semua perlintasan perbatasan dibuka tanpa pembatasan dan jaminan internasional untuk mencegah konflik baru. Hamas juga meminta distribusi bantuan dilanjutkan. Namun, permintaan Hamas untuk gencatan senjata permanen ditolak oleh utusan AS, Steve Witkoff, yang mengkritik jumlah sandera yang akan dibebaskan sebagai tidak memadai. Witkoff menekankan bahwa kesepakatan gencatan senjata yang diusulkan hanya berlaku selama 60 hari dan harus melibatkan pembebasan setengah dari total sandera.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Hamas telah memberikan respons positif terhadap proposal gencatan senjata yang didukung oleh Amerika Serikat, menekankan pentingnya kepatuhan Israel terhadap semua persyaratan, termasuk komitmen untuk rekonstruksi. Mereka menyerukan pembukaan semua perlintasan perbatasan tanpa pembatasan dan jaminan internasional untuk mencegah konflik baru. Kesepakatan ini diharapkan dapat mewujudkan gencatan senjata permanen dan memastikan bantuan kemanusiaan dapat masuk ke Gaza. Dari sisi Konservatif: Hamas mengajukan persyaratan yang ketat dalam proposal gencatan senjata, termasuk penarikan pasukan Israel ke posisi sebelum 2 Maret dan pembebasan sandera Israel dengan imbalan tawanan Palestina. Mereka menekankan bahwa semua keputusan kini berada di tangan pemerintah AS untuk menekan Israel agar mematuhi perjanjian, menunjukkan ketergantungan pada intervensi internasional dalam konflik ini.