PDI-P Mengingatkan Prabowo untuk Tidak Segera Mengakui Israel Sebelum Palestina Merdeka

Date: 2025-06-02

Category: Politik

Rangkuman PDI Perjuangan, melalui Ketua DPP Djarot Saiful Hidayat, mengingatkan Presiden Prabowo Subianto untuk tidak terburu-buru dalam membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Pernyataan ini disampaikan pada hari Minggu, 1 Juni 2025, di Jakarta, setelah Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila. Djarot menegaskan bahwa Indonesia harus tetap konsisten mendukung kemerdekaan Palestina, yang saat ini masih terjajah. Ia merujuk pada Undang-Undang Dasar 1945 yang menyatakan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan bahwa penjajahan harus dihapuskan. Djarot menekankan bahwa hubungan diplomatik dengan Israel hanya dapat dibuka setelah Palestina diakui sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat. Sebelumnya, Prabowo juga menyatakan bahwa Indonesia siap mengakui Israel jika Israel mengakui Palestina, dengan menekankan pentingnya solusi dua negara untuk mencapai perdamaian.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Tidak ada perspektif liberal. Dari sisi Konservatif: PDIP menekankan pentingnya tidak terburu-buru dalam membuka hubungan diplomatik dengan Israel, dengan alasan bahwa hal tersebut berkaitan erat dengan dukungan Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina. Djarot Saiful Hidayat, ketua DPP PDIP, menegaskan bahwa hubungan diplomatik hanya dapat dibuka setelah Palestina diakui sebagai bangsa yang merdeka. Ia mengingatkan bahwa konstitusi Indonesia mengamanatkan penghapusan penjajahan, sehingga menjalin hubungan dengan Israel sebelum kemerdekaan Palestina diakui dianggap sebagai pelanggaran konstitusi. Presiden Prabowo Subianto juga menegaskan dukungan Indonesia terhadap solusi dua negara dan kesiapan untuk membuka hubungan diplomatik setelah kemerdekaan Palestina diakui.