Yordania Kecam Larangan Israel Terhadap Menteri Luar Negeri Negara Arab Masuk Palestina

Date: 2025-06-01

Category: Politik

Rangkuman Kementerian Luar Negeri Yordania mengecam keputusan Israel yang melarang para menteri luar negeri dari beberapa negara Arab untuk memasuki wilayah Palestina pada tanggal 31 Mei. Larangan ini dianggap sebagai bentuk arogansi dan pelanggaran terhadap hukum internasional, di mana Yordania menegaskan bahwa tindakan tersebut melanggar kewajiban Israel sebagai kekuatan pendudukan. Delegasi gabungan dari Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam terpaksa membatalkan kunjungan resmi mereka ke Ramallah, yang direncanakan untuk bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan pejabat lainnya. Media melaporkan bahwa menteri luar negeri dari Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir, Yordania, Qatar, dan Turki dilarang memasuki wilayah Tepi Barat yang dikuasai Palestina.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Tindakan Israel yang melarang para menteri luar negeri dari negara-negara Arab untuk memasuki wilayah Palestina dianggap sebagai pelanggaran serius terhadap hukum internasional. Kementerian luar negeri Yordania menekankan bahwa larangan ini mencerminkan arogansi Israel dan ketidakpatuhan terhadap kewajibannya sebagai kekuatan pendudukan. Penekanan pada hak-hak Palestina dan perlunya dialog dengan pemimpin Palestina, seperti Presiden Mahmoud Abbas, menjadi sorotan penting dalam perspektif ini. Dari sisi Konservatif: Tindakan Israel untuk melarang kunjungan para menteri luar negeri dari negara-negara Arab dipandang sebagai langkah yang diperlukan untuk menjaga keamanan dan stabilitas di wilayah tersebut. Meskipun ada kritik dari pihak Yordania dan negara-negara Arab lainnya, fokus utama tetap pada perlunya Israel untuk melindungi kepentingan nasionalnya dalam konteks hubungan yang kompleks dengan negara-negara tetangga.