Konferensi Tingkat Tinggi Pelestarian Gletser: Indonesia Dorong Aksi Global untuk Menghadapi Krisis Iklim dan Mencairnya Gletser di Puncak Carstensz

Date: 2025-06-01

Category: Politik

Rangkuman Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Christiawan Nasir memimpin delegasi Indonesia dalam konferensi tingkat tinggi tentang pelestarian gletser yang berlangsung di Tajikistan pada 29-31 Mei. Konferensi ini dihadiri oleh lebih dari 2.200 delegasi dari 65 negara, termasuk pemimpin tinggi dari berbagai negara dan organisasi internasional. Dalam sesi pleno, Arrmanatha menekankan bahwa meskipun Indonesia adalah negara tropis, dampak perubahan iklim juga dirasakan, terutama dengan hilangnya 99 persen gletser di Puncak Carstensz, Papua. Ia menyerukan pentingnya memperkuat sistem multilateral untuk menghadapi krisis iklim dan mendukung pendanaan iklim yang adil serta akses terhadap teknologi adaptif. Presiden Tajikistan, Emomali Rahmon, juga menyampaikan keprihatinan mengenai percepatan pencairan gletser yang telah menghilangkan lebih dari 600 gigaton es dalam beberapa dekade terakhir. Konferensi ini menjadi momentum penting untuk menggalang solidaritas internasional dalam pelestarian gletser, dengan penekanan pada kemitraan lintas sektor dan pemanfaatan kecerdasan buatan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Dalam konferensi tingkat tinggi tentang pelestarian gletser, Indonesia menekankan pentingnya solidaritas internasional dan penguatan sistem multilateral untuk menghadapi krisis iklim. Wamenlu Arrmanatha Christiawan Nasir menyatakan bahwa meskipun Indonesia adalah negara tropis, dampak pencairan gletser dirasakan secara langsung, dengan 99 persen gletser di Puncak Carstensz hilang akibat perubahan iklim. Penekanan pada pendanaan iklim yang adil dan akses terhadap teknologi adaptif mencerminkan komitmen untuk masa depan yang berkelanjutan dan inklusif. Dari sisi Konservatif: Tidak ada perspektif konservatif.