"Pemanfaatan Kecerdasan Buatan untuk Mencegah Penyebaran Konten Judi Online dan Perlindungan Anak di Indonesia"

Date: 2025-06-01
Category: Pemerintahan
Rangkuman Teknologi kecerdasan buatan (AI) dapat digunakan untuk mencegah penyebaran konten judi daring (judol), menurut Susanto, ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) periode 2017-2022. Dalam pernyataannya pada minggu lalu di Jakarta, ia menekankan pentingnya pemerintah untuk membangun sistem yang mengintegrasikan AI guna mendeteksi dan menghapus konten judol secara otomatis, tanpa harus menunggu laporan dari masyarakat. Susanto mengingatkan bahwa judi online merupakan ancaman serius bagi anak-anak, terutama karena mereka rentan terhadap paparan media digital dan sering kali tidak memiliki ketahanan diri yang cukup. Data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) tahun 2024 menunjukkan bahwa 1.836 anak di DKI Jakarta terlibat dalam judi online dengan nilai transaksi mencapai Rp2,29 miliar. Ia juga menyarankan agar rehabilitasi bagi anak-anak yang terlanjur terlibat dalam judi dilakukan oleh dinas sosial bersama dinas perlindungan anak di tingkat kabupaten/kota. DKI Jakarta, bersama dengan Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, dan Jawa Timur, tercatat sebagai wilayah dengan kasus judi online terbanyak pada Mei 2025.
Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Tidak ada perspektif liberal. Dari sisi Konservatif: Susanto, ketua KPAI, menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan untuk mencegah penyebaran konten judi online. Ia menganggap judi online sebagai "musuh bersama" dan menyoroti kerentanan anak-anak yang terpapar media digital tanpa ketahanan diri. Ia mengusulkan agar pemerintah membangun sistem deteksi yang proaktif, bukan hanya reaktif, untuk mengatasi masalah ini. Susanto juga menyebutkan perlunya rehabilitasi bagi anak-anak yang sudah terlanjur terlibat dalam judi online, dengan dukungan dari dinas sosial dan perlindungan anak di tingkat daerah.
Related Articles
AI bisa dimanfaatkan untuk cegah penyebaran konten judol
Source: Antara
Date: 2025-06-01
Bias Rate: 0.535355
Hoax Rate: 0.947989
Ideology Rate: 0.936078