Pemulangan dan Edukasi Pekerja Migran Indonesia Ilegal yang Dideportasi dari Malaysia oleh KJRI dan Kementerian P2MI

Date: 2025-06-01

Category: Pemerintahan

Rangkuman Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, memberikan pengarahan kepada 196 pekerja migran ilegal yang dideportasi dari Malaysia pada 31 Mei 2025 di Pelabuhan Dumai, Riau. Deportasi ini dilakukan oleh otoritas Malaysia karena para pekerja tersebut berangkat secara non-prosedural, melebihi masa izin tinggal, atau terlibat masalah hukum. Karding menekankan pentingnya mengikuti prosedur yang benar saat bekerja di luar negeri, seperti memiliki kontrak kerja dan visa yang sah, serta mengingatkan agar tidak mudah percaya pada informasi lowongan pekerjaan yang tidak jelas di media sosial. Gubernur Riau, Abdul Wahid, juga menyatakan harapannya agar calon pekerja migran memastikan legalitas mereka sebelum berangkat. Selain itu, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru telah memfasilitasi pemulangan 2.449 pekerja migran Indonesia sejak Januari hingga Mei 2025, dan mengembangkan aplikasi chatbox bernama KSATRIA untuk membantu pekerja migran mendapatkan informasi dan mengadukan masalah yang mereka hadapi.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Tidak ada perspektif liberal. Dari sisi Konservatif: Artikel menekankan pentingnya prosedur dalam bekerja di luar negeri, dengan Menteri Karding mengingatkan para pekerja migran ilegal tentang konsekuensi dari keberangkatan yang tidak sesuai prosedur. Ia menekankan bahwa banyak dari mereka yang dideportasi karena tidak mengikuti aturan, seperti tidak memiliki visa kerja dan izin yang sah. Karding juga mengajak para pekerja untuk menyebarkan informasi kepada keluarga dan teman agar tidak mengalami nasib serupa, serta mengingatkan untuk tidak mudah percaya pada informasi yang beredar di media sosial mengenai pekerjaan di luar negeri. Gubernur Riau juga menyoroti perlunya memastikan legalitas sebelum berangkat, mencerminkan perhatian terhadap keamanan dan perlindungan pekerja migran.