Dua Awak Kapal Ditangkap Setelah Nakhoda Poseidon 03 Didorong ke Laut dan Terjadi Perseteruan di Atas Kapal

Date: 2025-04-25

Category: Kejahatan

Rangkuman Pada tanggal 24 Maret 2024, terjadi cekcok antara nakhoda kapal Poseidon 03, Tumpal Sianturi, dan Kepala Kamar Mesin (KKM) berinisial B, yang dipicu oleh hasil tangkapan cumi yang sedikit. Dalam perseteruan tersebut, Tumpal melempar kunci inggris yang mengenai kaki R, seorang ABK, sebelum akhirnya Tumpal didorong ke laut oleh B dan R. Setelah insiden tersebut, pada tanggal 27 Maret 2024, Tumpal dilaporkan hilang, dan kapal merapat di perairan Bangka Belitung. Dua ABK, B dan R, kemudian menjual barang-barang dari kapal, termasuk alat navigator dan hasil tangkapan cumi, dengan total nilai sekitar Rp 400 juta. Mereka juga mengancam ABK lainnya agar tidak melapor ke polisi. Penyelidikan oleh Ditpolair Polda Metro Jaya mengarah pada penangkapan B dan R di Sarolangun, Jambi, pada 15 Maret 2025, dengan tuduhan penggelapan dan kelalaian yang menyebabkan hilangnya nyawa.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Artikel-artikel menyoroti insiden tragis yang melibatkan nakhoda kapal Poseidon 03, Tumpal Sianturi, yang didorong ke laut oleh anak buah kapal (ABK) setelah terjadi cekcok. Penekanan diberikan pada dinamika kekuasaan di atas kapal dan bagaimana ketidakpuasan terhadap kepemimpinan Tumpal berujung pada tindakan kekerasan. Ada juga sorotan terhadap tindakan ABK yang menjual barang-barang kapal setelah insiden, menunjukkan dampak dari konflik internal yang tidak ditangani dengan baik. Dari sisi Konservatif: Artikel-artikel menekankan pada fakta-fakta kejadian, termasuk pertengkaran yang dipicu oleh kinerja tangkapan cumi yang buruk. Ditekankan bahwa Tumpal Sianturi, sebagai nakhoda, berhak marah dan bahwa tindakan ABK yang mendorongnya ke laut adalah tindakan yang sangat serius. Ada penekanan pada proses hukum yang dihadapi oleh para tersangka, serta ancaman pidana yang dapat mereka terima, menunjukkan pentingnya penegakan hukum dalam kasus ini.