Transjabodetabek Beroperasi dengan Rute Baru Blok M-Alam Sutera, Pemerintah Diminta Segera Buat Masterplan Transportasi Terintegrasi

Date: 2025-04-25

Category: Transportasi

Rangkuman Rute bus Transjabodetabek Blok M-Alam Sutera resmi diluncurkan pada 24 April 2025 oleh Gubernur Jakarta Pramono Anung dan Gubernur Banten Andra Soni. Rute ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah di Jabodetabek dan mengurangi kemacetan, dengan panjang lintasan sekitar 59,7 kilometer dan 26 titik pemberhentian. Tarif untuk perjalanan ini adalah Rp 3.500, dan penumpang yang melanjutkan perjalanan dengan Transjakarta tidak perlu membayar lagi. Warga seperti Fau dari Bintaro dan Aswan dari Tanjung Duren menyambut baik rute baru ini, menganggapnya sebagai alternatif transportasi yang lebih murah dan efisien dibandingkan taksi online. Fau mengungkapkan bahwa perjalanan dari Alam Sutera ke rumahnya kini hanya memakan waktu sekitar 7 menit, dibandingkan dengan 20 menit jika menggunakan rute sebelumnya. Selain itu, pemerintah diingatkan untuk menyusun masterplan yang terintegrasi untuk pengembangan layanan transportasi publik di masa depan.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Artikel-artikel dengan perspektif liberal menekankan pentingnya perencanaan induk yang terintegrasi untuk pengembangan layanan transportasi publik seperti Transjabodetabek. Mereka menggarisbawahi bahwa tanpa masterplan yang jelas, pengembangan layanan ini berpotensi tidak optimal dan tidak terukur. Ada penekanan pada kolaborasi antara wilayah dan tanggung jawab pembiayaan yang adil, serta pentingnya peran Jakarta sebagai penggerak awal dalam menyediakan layanan dan subsidi. Selain itu, ada dorongan untuk revitalisasi terminal sebagai bagian dari pengembangan yang berorientasi pada transit. Dari sisi Konservatif: Artikel-artikel dengan perspektif konservatif lebih fokus pada antusiasme masyarakat terhadap rute baru Transjabodetabek Blok M-Alam Sutera. Mereka menyoroti pengalaman warga yang mencoba layanan baru ini dan merasakan manfaat dari tarif yang murah. Ada penekanan pada bagaimana layanan ini dapat membantu mobilitas sehari-hari dan mengurangi biaya transportasi, serta bagaimana informasi mengenai layanan ini tersebar melalui media sosial.