Jakarta Targetkan Peringkat 58 Kota Global Sementara Dudung dan Gus Ipul Menolak Jadi Ketum PPP

Date: 2025-05-31

Category: Bisnis

Rangkuman Dudung Abdurachman dan Saifullah Yusuf, yang merupakan mantan Kepala Staf Angkatan Darat dan Menteri Sosial, masing-masing menyatakan ketidaktertarikan mereka untuk menjadi ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menjelang pemilu 2029. Pengamat politik Adi Prayitno menilai bahwa tantangan besar menanti ketua umum baru dalam mengembalikan PPP ke DPR, terutama setelah partai tersebut tidak lolos dalam pemilu sebelumnya. Fokus Dudung dan Gus Ipul saat ini adalah membantu Presiden Prabowo Subianto dalam menjalankan visi politiknya. Di sisi lain, Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno, optimis bahwa Jakarta dapat naik peringkat dari posisi 74 ke 58 dalam daftar kota global yang dirilis oleh A.T. Kearney. Rano menyatakan bahwa meskipun pandemi telah mempengaruhi banyak sektor, Jakarta memiliki potensi untuk mencapai target tersebut dalam lima tahun ke depan, dengan visi jangka panjang untuk masuk dalam 20 besar kota global.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Rano Karno, Wakil Gubernur Jakarta, menunjukkan optimisme bahwa Jakarta dapat meningkatkan peringkatnya dalam daftar kota global, menargetkan posisi 58. Ia menekankan potensi Jakarta dan pentingnya perbaikan dalam berbagai sektor pasca-pandemi. Visi jangka panjang untuk masuk dalam 20 besar kota global juga diungkapkan, mencerminkan harapan untuk kemajuan yang lebih besar. Dari sisi Konservatif: Pengamat politik menyoroti tantangan yang dihadapi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam upaya kembali ke parlemen. Penolakan Dudung dan Gus Ipul untuk menjadi ketua umum PPP mencerminkan kesadaran akan tanggung jawab berat yang harus diemban. Fokus mereka pada dukungan terhadap Presiden Prabowo menunjukkan prioritas untuk membantu pemerintahan saat ini daripada mengejar posisi partai.