Pemilihan Presiden PKS dan Acara Apresiasi Musisi Legendaris Indonesia

Date: 2025-05-31

Category: Agama

Rangkuman Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sedang melaksanakan Pemilihan Raya (Pemira) untuk memilih 66 anggota Majelis Syura pada tanggal 31 Mei 2025, menggunakan sistem e-voting. Pemira ini bertujuan untuk memastikan partisipasi anggota PKS dari seluruh daerah dalam proses suksesi kepemimpinan. Setelah pemilihan anggota Majelis Syura, mereka akan mengadakan Musyawarah Majelis Syura untuk memilih Ketua Majelis Syura periode 2025-2030, yang juga akan menentukan Presiden PKS. Sementara itu, Kementerian Kebudayaan RI (Kemenbud) menggelar acara "Harmoni Zaman 60-an" di Rarampa Resto, Jakarta Selatan, sebagai bentuk apresiasi kepada musisi legendaris Indonesia dari era 1960-an. Acara ini dihadiri oleh banyak musisi terkenal dan bertujuan untuk memperkenalkan sejarah musik Indonesia kepada generasi muda serta menjaga warisan budaya. Kemenbud berencana untuk melanjutkan acara ini dengan tema tahun-tahun berikutnya, seperti 1970-an dan 1980-an, untuk terus merayakan kontribusi para seniman dalam perkembangan musik Indonesia.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Acara 'Harmoni Zaman 60-an' diselenggarakan sebagai bentuk apresiasi terhadap musisi legendaris yang telah berkontribusi besar dalam perkembangan musik Indonesia. Penekanan pada pentingnya menjaga dan merayakan warisan budaya bangsa menjadi sorotan utama, dengan harapan acara ini dapat menjembatani generasi dan meningkatkan kesadaran kolektif akan nilai-nilai budaya. Fadli Zon menekankan bahwa musik memiliki kekuatan untuk menyatukan keberagaman dan perbedaan, serta pentingnya pendokumentasian untuk mengapresiasi karya-karya legendaris. Dari sisi Konservatif: Acara ini dianggap sebagai penghormatan negara dan dunia usaha terhadap dedikasi para seniman. Fadli Zon menyatakan harapannya agar kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan komunitas dapat dilakukan lebih rutin. Penekanan pada kontribusi musisi dari era 60-an sebagai fondasi bagi kemajuan musik Indonesia menunjukkan nilai-nilai tradisional dan penghargaan terhadap sejarah. Acara ini juga diharapkan dapat mempertemukan kembali para musisi dalam suasana kekeluargaan.