"Riady Foundation Alokasikan Rp500 Miliar untuk Program 'STEM Indonesia Cerdas' demi Transformasi Pendidikan bagi 10 Juta Siswa"

Date: 2025-05-31

Category: Bisnis

Rangkuman Riady Foundation meluncurkan program nasional "STEM Indonesia Cerdas" dengan alokasi dana sebesar Rp500 miliar untuk mendukung transformasi pendidikan bagi 10 juta siswa di Indonesia. Program ini akan mulai diimplementasikan pada kuartal ketiga tahun 2025 dan mencakup penyediaan modul ajar inklusif, pelatihan guru, platform pembelajaran digital, serta sistem pemantauan dan evaluasi yang komprehensif. Inisiatif ini bekerja sama dengan berbagai kementerian dan lebih dari 500 satuan pendidikan, termasuk sekolah negeri, swasta, madrasah, dan pesantren. Dr. Stephanie Riady, sebagai inisiator, menekankan pentingnya pendidikan sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM) serta kecerdasan buatan (AI) untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan global. Selain itu, Menteri Kebudayaan Fadli Zon meresmikan Gedung Badan Pelestarian Kebudayaan (BPK) XIV di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, yang diharapkan menjadi pusat edukasi dan interaksi budaya. Gedung ini dilengkapi dengan fasilitas seperti perpustakaan dan studio mini untuk film budaya, serta mendukung kolaborasi antara pemerintah dan komunitas budaya untuk mengembangkan program kreatif yang mengangkat budaya lokal ke tingkat nasional dan internasional.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Program "STEM Indonesia Cerdas" yang dicanangkan oleh Riady Foundation menunjukkan komitmen untuk transformasi pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan pendanaan sebesar Rp500 miliar, inisiatif ini bertujuan untuk menjangkau 10 juta siswa di Indonesia, menyediakan modul ajar yang inklusif, pelatihan guru, dan platform pembelajaran digital. Dr. Stephanie Riady menekankan pentingnya mengubah cara pandang terhadap sains dan teknologi agar lebih dekat dan relevan bagi anak-anak. Program ini juga berkolaborasi dengan berbagai kementerian dan lebih dari 500 satuan pendidikan, menunjukkan pendekatan kolaboratif untuk mengatasi kesenjangan dalam pendidikan. Dari sisi Konservatif: Fadli Zon meresmikan Gedung BPK XIV di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara sebagai pusat pelestarian budaya. Ia menekankan pentingnya gedung ini sebagai sarana edukasi dan interaksi budaya yang dapat diakses oleh masyarakat dan akademisi. Fadli Zon mengapresiasi peran komunitas budaya dalam memperkuat kebudayaan daerah dan percaya bahwa kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dapat menjaga identitas bangsa. Ia juga menyoroti potensi sineas muda dalam mengembangkan budaya lokal melalui film, serta dukungan pemerintah terhadap infrastruktur budaya yang inovatif.