Tim Gabungan Cari Korban Longsor di Gunung Kuda Cirebon dan Penjelasan BMKG tentang Hujan Es Batu di Medan

Date: 2025-05-31

Category: Kejahatan

Rangkuman Pada tanggal 30 Mei 2025, terjadi longsor di area pertambangan batu alam di Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Cirebon, Jawa Barat, yang mengakibatkan 14 orang tewas dan delapan orang masih hilang. Insiden ini memicu respons cepat dari berbagai pihak, termasuk Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang mengirimkan tim inspektur tambang untuk melakukan investigasi. Tim ini akan melakukan pemetaan lokasi menggunakan drone dan menganalisis faktor penyebab longsor dari berbagai aspek, termasuk teknis dan lingkungan. Selain itu, Kementerian Sosial juga menyiapkan bantuan dan santunan bagi korban serta mendirikan dapur umum untuk mendukung proses evakuasi. Pencarian korban yang hilang melibatkan tim gabungan dari TNI, Polri, dan relawan, dengan fokus pada keselamatan tim selama operasi. Penghentian sementara aktivitas pertambangan di kawasan tersebut juga telah diterapkan untuk memastikan keselamatan masyarakat. Kejadian ini menyoroti pentingnya pengawasan dan penerapan metode penambangan yang aman serta perlunya evaluasi menyeluruh terhadap aktivitas galian C di Jawa Barat.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Menteri Sosial Saifullah Yusuf menunjukkan respons cepat terhadap bencana tanah longsor di Cirebon dengan menyiapkan bantuan dan santunan bagi para korban. Ia menyampaikan duka mendalam dan menegaskan bahwa negara hadir untuk mendukung korban dan keluarga mereka. Tim tagana dikerahkan untuk melakukan asesmen dan mendirikan dapur umum, serta memastikan dukungan logistik dan pemulasaraan jenazah. Proses pencarian korban yang tertimbun masih berlangsung dengan melibatkan berbagai unsur, menunjukkan komitmen pemerintah dalam penanganan bencana. Dari sisi Konservatif: Longsor di Gunung Kuda mengakibatkan 14 orang tewas dan delapan orang hilang. Pihak Pemprov Jabar dan Pemkab Cirebon menyampaikan belasungkawa yang mendalam. Pencarian korban dilanjutkan, meskipun proses evakuasi dihentikan sementara karena keterbatasan pencahayaan. Status tanggap darurat bencana telah ditetapkan, dan masyarakat diimbau untuk tidak mendekati area longsor hingga situasi aman. Penekanan pada kewaspadaan masyarakat dan tindakan resmi pemerintah mencerminkan pendekatan konservatif dalam menangani bencana.