Bamsoet Dukung Peluncuran Super Apps GovTech oleh Prabowo untuk Meningkatkan Transparansi dan Efisiensi Pemerintahan serta Cegah Korupsi

Date: 2025-05-28

Category: Bisnis

Rangkuman Anggota DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendukung rencana Presiden RI Prabowo Subianto untuk meluncurkan super apps Government Technology (GovTech) pada 17 Agustus 2025. Inisiatif ini bertujuan untuk menciptakan pemerintahan yang efisien, transparan, dan berdaya saing dengan mengintegrasikan lebih dari 2.700 aplikasi kementerian dan lembaga ke dalam satu platform terpadu. Bamsoet menekankan bahwa digitalisasi pemerintahan tidak hanya berkaitan dengan teknologi, tetapi juga dengan menciptakan struktur yang lebih akuntabel dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Salah satu fitur penting dari GovTech adalah kewajiban bagi setiap keluarga untuk memiliki rekening bank, yang diharapkan dapat mengurangi kebocoran dalam penyaluran bantuan sosial hingga 30%. Meskipun ada tantangan terkait literasi digital dan infrastruktur di daerah terpencil, Bamsoet percaya bahwa pelatihan bagi aparat desa dan kolaborasi dengan startup lokal dapat menjadi solusi. Selain itu, peningkatan daya saing digital Indonesia dari peringkat 56 pada tahun 2020 menjadi 43 pada tahun 2024 juga dianggap sebagai modal kuat untuk percepatan implementasi GovTech.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: there are no liberal perspectives. Dari sisi Konservatif: Anggota DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendukung rencana Presiden RI Prabowo Subianto untuk meluncurkan super apps Government Technology (GovTech), yang dianggap sebagai langkah revolusioner untuk menciptakan pemerintahan yang efisien dan transparan. Bamsoet menekankan pentingnya digitalisasi pemerintahan untuk memerangi korupsi dan meningkatkan akuntabilitas. Ia menyatakan bahwa integrasi berbagai aplikasi kementerian dalam satu platform dapat mengurangi pemborosan sumber daya dan meminimalkan praktik korupsi. Selain itu, kewajiban bagi setiap keluarga untuk memiliki rekening bank diharapkan dapat memastikan penyaluran bantuan sosial secara langsung, mengurangi kebocoran hingga 30%. Bamsoet juga mengakui tantangan dalam implementasi GovTech, seperti kesenjangan literasi digital, namun percaya bahwa pelatihan dan kolaborasi dengan startup lokal dapat menjadi solusi.