Kolaborasi Indonesia dan ERIA untuk Analisis Dampak Kebijakan Tarif AS terhadap Ekonomi ASEAN dan Pemberdayaan UMKM melalui Digitalisasi

Date: 2025-05-28

Category: Bisnis

Rangkuman Wakil Menteri Perdagangan RI, Dyah Roro Esti, mengadakan pertemuan dengan Presiden Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA), Tetsuya Watanabe, di Jakarta pada hari Selasa untuk membahas kolaborasi riset strategis. Fokus utama dari diskusi ini adalah dukungan ERIA dalam melakukan analisis komprehensif mengenai dampak kebijakan tarif Amerika Serikat terhadap negara-negara ASEAN. Roro menekankan pentingnya kajian ini sebagai bahan pembelajaran di ERIA School of Government dan sebagai referensi dalam merumuskan kebijakan perdagangan Indonesia dan ASEAN ke depan. Ia juga menggarisbawahi dampak penerapan tarif resiprokal AS yang dapat memperkuat kerja sama ekonomi di kawasan. Selain itu, Roro mendorong pemberdayaan UMKM melalui digitalisasi dan pengembangan platform digital terintegrasi untuk memfasilitasi perdagangan antarnegara anggota ASEAN, serta meminta ERIA untuk menyusun kajian terkait kelayakan implementasi platform tersebut. Sinergi antara pembuat kebijakan dan lembaga riset diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi berbasis data untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di kawasan.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Dalam pembahasan kolaborasi antara Indonesia dan ERIA, terdapat penekanan pada pentingnya analisis komprehensif terhadap kebijakan tarif AS yang dianggap sebagai tantangan bagi negara-negara ASEAN. Pemberdayaan UMKM melalui digitalisasi juga ditekankan sebagai kunci untuk meningkatkan daya saing dan akses pasar global. Roro menyoroti perlunya sinergi antara pembuat kebijakan dan lembaga riset untuk menghasilkan rekomendasi berbasis data yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi kawasan. Dari sisi Konservatif: Dalam konteks ini, terdapat perhatian terhadap dampak penerapan tarif resiprokal AS yang dianggap sebagai sinyal untuk mempererat kerja sama ekonomi di ASEAN. Roro menyambut positif laporan ERIA mengenai estimasi dampak tarif tersebut, yang dianggap penting untuk memahami konsekuensi ekonomi dari kebijakan proteksionis AS. Penekanan pada pengembangan platform digital terintegrasi juga menunjukkan upaya untuk mengatasi tantangan perdagangan antarnegara anggota, meskipun ada tantangan regulasi yang perlu diidentifikasi.