"PPP Pertimbangkan Figur Eksternal untuk Pimpin Partai, Namun Tradisi Internal Tetap Ditekankan"

Date: 2025-05-28

Category: Politik

Rangkuman Ketua Mahkamah Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Ade Irfan Pulungan, mengungkapkan bahwa ada usulan dari internal partai untuk menjadikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon Ketua Umum PPP menjelang Muktamar 2025. Dalam pernyataannya pada 27 Mei 2025, Irfan menilai Jokowi memiliki pengalaman politik yang luas, mulai dari Wali Kota Solo hingga Presiden dua periode, dan mampu membangun komunikasi politik yang efektif. Meskipun ada dorongan untuk merekrut tokoh eksternal demi mengembalikan PPP ke parlemen, Irfan menekankan pentingnya mempertahankan jati diri PPP sebagai partai warisan ulama dan menolak penggadaian kepada pihak luar. Ia juga menyatakan bahwa sejarah PPP menunjukkan bahwa kepemimpinan partai selalu berasal dari internal, dan calon pemimpin harus memahami kultur dan tradisi partai. Selain Jokowi, nama-nama lain seperti Anies Baswedan dan Amran Sulaiman juga muncul dalam bursa calon, namun Irfan menegaskan bahwa proses pemilihan harus sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga partai.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Tidak ada perspektif liberal yang tersedia. Dari sisi Konservatif: Ketua Mahkamah Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Ade Irfan Pulungan, menegaskan bahwa PPP adalah partai warisan ulama dan menolak upaya untuk menggadaikan partai kepada pihak eksternal demi kepentingan politik. Ia mengingatkan pentingnya menjaga tradisi dan jati diri PPP, serta menekankan bahwa setiap figur yang ingin bergabung harus mampu beradaptasi dengan kultur partai. Selain itu, Ketua Majelis Pertimbangan PPP, Muhammad Romahurmuziy, menyebutkan perlunya sosok pemimpin luar biasa untuk membawa PPP kembali ke Senayan, dengan menyoroti bahwa belum ada sejarah partai yang terlempar dari Senayan mampu kembali.