TNI AD Pastikan Pemusnahan Amunisi Tanpa Libatkan Warga Sipil Setelah Insiden Ledakan di Garut

Date: 2025-05-28

Category: Kejahatan

Rangkuman TNI Angkatan Darat (TNI AD) mengumumkan bahwa mereka tidak akan lagi melibatkan warga sipil dalam proses pemusnahan amunisi kedaluwarsa setelah insiden ledakan yang terjadi pada 12 Mei 2025 di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, yang mengakibatkan 13 orang tewas, termasuk 9 warga sipil. Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat, Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, menyatakan bahwa evaluasi tegas telah dilakukan dan ke depan, pemusnahan amunisi akan sepenuhnya ditangani oleh personel militer yang memiliki keahlian khusus. Sebelumnya, masyarakat terlibat dalam tugas administratif dan membantu memindahkan material berbahaya, yang berujung pada keteledoran saat mereka mengangkat detonator. TNI AD berkomitmen untuk menggunakan teknologi, seperti mini backhoe dan robot bom, untuk meminimalkan risiko dalam proses pemusnahan amunisi, memastikan bahwa kegiatan tersebut berlangsung dengan aman dan sesuai prosedur militer.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Tidak ada perspektif liberal yang tersedia. Dari sisi Konservatif: Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat, Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, menegaskan bahwa pemusnahan amunisi di Garut yang menyebabkan tewasnya belasan orang, termasuk 9 warga sipil, menjadi evaluasi tegas. Dia menyatakan bahwa ke depan, kegiatan pemusnahan amunisi tidak akan melibatkan masyarakat sama sekali, termasuk dalam penyiapan logistik. Wahyu menekankan pentingnya menggunakan teknologi untuk meminimalkan risiko, seperti mini beghoe dan robot bom, serta menyebutkan adanya keteledoran dalam pelibatan sipil yang mengangkat detonator. Dia menegaskan bahwa detonator yang akan dimusnahkan dalam kondisi rentan dan memerlukan perlakuan khusus.