Pembinaan Karakter Remaja Pelaku Tawuran di Tambora Melalui Program Sanlat dan Pendekatan Keagamaan

Date: 2025-05-27

Category: Kejahatan

Rangkuman Kepolisian Sektor Tambora, Jakarta Barat, membina sepuluh remaja yang terlibat tawuran melalui program pesantren kilat (sanlat) yang dimulai pada 26 Mei 2025. Program ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada remaja tersebut menjalani pembinaan selama sepekan sebagai pendekatan preventif dan edukatif dalam menangani kenakalan remaja. Kapolsek Tambora, Kompol Muhammad Kukuh Islami, menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk membentuk karakter remaja melalui pendekatan keagamaan, kedisiplinan, dan peningkatan mental. Selama masa pembinaan, para peserta mengikuti berbagai kegiatan, termasuk latihan baris-berbaris, olahraga, membersihkan tempat ibadah, dan pembinaan rohani yang dipandu oleh Dai Kamtibmas Polsek Tambora, Ustadz Gito Ibnu Aliyudin, serta Bhabinkamtibmas Pekojan, Aiptu Dede Sugiono. Kukuh berharap program ini dapat memberikan efek jera dan menumbuhkan kesadaran sosial agar remaja tidak mengulangi perbuatan serupa di masa depan, serta mengajak masyarakat dan orang tua untuk lebih aktif memantau pergaulan remaja dan mendorong kegiatan positif di lingkungan mereka.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Tidak ada perspektif liberal. Dari sisi Konservatif: Program pembinaan yang dilakukan oleh Polsek Tambora untuk 10 remaja pelaku tawuran menunjukkan pendekatan preventif dan edukatif. Kapolsek Tambora, Kompol Muhammad Kukuh Islami, menekankan pentingnya pembentukan karakter melalui nilai-nilai keagamaan dan kedisiplinan. Kegiatan seperti latihan baris-berbaris dan pembinaan rohani diharapkan dapat memberikan efek jera dan menumbuhkan kesadaran sosial. Pendekatan ini mencerminkan upaya untuk mengembalikan remaja ke jalur yang benar dengan nilai-nilai moral, serta mengajak masyarakat dan orang tua untuk lebih aktif dalam memantau pergaulan remaja.