Rencana Gubernur Pramono Anung Mengganti Nama RSUD Menjadi RS Internasional Dapatkan Respons dari DPRD DKI Jakarta

Date: 2025-04-21

Category: Politik

Rangkuman Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, berencana mengganti nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) menjadi 'Rumah Sakit Internasional' untuk meningkatkan citra dan pelayanan rumah sakit tersebut. Dalam pernyataannya pada 19 April 2025, Pramono menyatakan bahwa penggunaan nama RSUD dapat menurunkan penilaian terhadap fasilitas kesehatan, dan ia mencontohkan RSUD Tarakan yang memiliki fasilitas baik namun dianggap kurang karena namanya. Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta dari F-PAN, Oman Rohman Rakinda, mendukung ide ini, meyakini bahwa fasilitas dan tenaga kesehatan sudah siap untuk perubahan nama. Namun, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari F-Gerindra, Rani Mauliani, mengingatkan perlunya persiapan matang agar pelayanan tidak hanya setara dengan Puskesmas. Sementara itu, anggota Komisi E dari F-PKS, Aziz, mengingatkan bahwa ada larangan dalam Peraturan Menteri Kesehatan untuk menggunakan kata 'internasional' dalam nama rumah sakit, dan lebih menekankan pentingnya peningkatan pelayanan kesehatan daripada sekadar mengganti nama.

Analisis Dari sisi liberal: Tidak ada perspektif liberal. Dari sisi konservatif: Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, berencana mengganti nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) menjadi 'rumah sakit internasional', dengan alasan bahwa penggunaan nama RSUD dapat menurunkan penilaian terhadap rumah sakit tersebut. Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta dari F-PKS, Aziz, mengingatkan bahwa syarat untuk menggunakan nama internasional diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan, yang melarang penambahan kata 'internasional'. Ia menekankan pentingnya fokus pada peningkatan pelayanan kesehatan daripada sekadar mengganti nama, mengingat masih banyak keluhan dari masyarakat terkait antrean panjang di Instalasi Gawat Darurat.