Pembacokan Jaksa Jhon Wesly Sinaga dan Stafnya di Deli Serdang Terkait Kasus Senjata Api, Pelaku Ditangkap

Date: 2025-05-26

Category: Korupsi

Rangkuman Pada tanggal 24 Mei 2025, seorang jaksa bernama Jhon Wesly Sinaga (53) dan stafnya, Acsensio Hutabarat (25), mengalami pembacokan oleh orang tidak dikenal saat memanen sawit di Desa Perbahingan, Serdang Bedagai, Sumatra Utara. Pembacokan ini diduga terkait dengan kasus senjata api yang ditangani oleh Jhon, di mana ia sebelumnya menuntut hukuman 8 tahun penjara terhadap Edy Suranta Gurusinga alias Godol. Meskipun demikian, majelis hakim membebaskan Godol, yang kemudian masuk dalam daftar pencarian orang setelah Jhon dan timnya mengajukan kasasi. Sebelum kejadian, Jhon menerima telepon dari seseorang yang menanyakan posisinya, yang menimbulkan dugaan adanya keterkaitan dengan penanganan perkara tersebut. Akibat serangan itu, Jhon harus menjalani operasi di rumah sakit, sementara kedua korban masih dalam perawatan. Pihak kepolisian telah menangkap dua orang yang diduga sebagai pelaku pembacokan, termasuk seorang pengurus Pemuda Pancasila. Kejaksaan Agung mengingatkan agar aparat kejaksaan dan keluarganya meningkatkan kewaspadaan menyusul insiden ini.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Pembacokan jaksa Jhon Wesly Sinaga dan stafnya, Acsensio Hutabarat, di Deli Serdang menunjukkan urgensi perlindungan terhadap aparat penegak hukum. Artikel menyoroti bahwa tindakan kekerasan ini diduga terkait dengan penanganan kasus senjata api yang ditangani oleh Jhon, mencerminkan risiko yang dihadapi oleh jaksa dalam menjalankan tugasnya. Pihak Kejaksaan Agung diingatkan untuk meningkatkan kewaspadaan, dan ada penekanan pada perlunya pengamanan yang lebih baik bagi jaksa dan keluarganya. Dari sisi Konservatif: Pembacokan ini dianggap sebagai ancaman serius terhadap penegakan hukum, dengan penekanan pada fakta bahwa Jhon menerima telepon yang menanyakan posisinya sebelum kejadian. Penangkapan dua pelaku, termasuk seorang pengurus Pemuda Pancasila, menunjukkan adanya jaringan yang terorganisir di balik serangan ini. Artikel menyoroti tindakan cepat pihak kepolisian dalam menangkap pelaku dan pentingnya penegakan hukum yang tegas untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.