Kunjungan PM Li Qiang ke Indonesia dan Pembahasan Kerja Sama Ekonomi, serta Kenaikan Anggaran Bantuan Partai Politik oleh Ketua DPR RI

Date: 2025-05-26

Category: Politik

Rangkuman Pada tanggal 25 Mei 2025, Perdana Menteri China, Li Qiang, melakukan kunjungan resmi ke Indonesia dan bertemu dengan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, di Istana Merdeka, Jakarta. Kunjungan ini merupakan bagian dari peringatan 75 tahun hubungan diplomatik antara China dan Indonesia. Dalam pertemuan tersebut, Prabowo memuji komitmen China dalam membela rakyat Palestina dan menekankan pentingnya kerja sama bilateral yang saling menguntungkan. Keduanya menyaksikan penandatanganan empat nota kesepahaman di bidang ekonomi dan sepakat untuk memperluas kerja sama di delapan bidang lainnya. Selain itu, Prabowo juga bertolak ke Malaysia untuk menghadiri KTT ke-46 ASEAN. Dalam konteks yang lebih luas, Ketua DPR RI, Puan Maharani, menyatakan dukungan terhadap kerja sama Indonesia-China dan meminta dukungan Li Qiang untuk mengakhiri konflik di Gaza. Pertemuan ini diharapkan dapat memperkuat hubungan diplomatik dan ekonomi antara kedua negara, serta memberikan manfaat bagi rakyat di kedua belah pihak.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Kenaikan anggaran bantuan partai politik dianggap perlu dengan mempertimbangkan kemampuan anggaran pendapatan dan biaya negara (APBN). Puan Maharani menekankan pentingnya kajian mendalam sebelum keputusan diambil, dengan harapan bahwa pendanaan yang cukup dapat mengurangi tindak pidana korupsi. Usulan ini muncul dengan semangat antikorupsi, menunjukkan perhatian terhadap transparansi dan akuntabilitas dalam pendanaan politik. Dari sisi Konservatif: Kunjungan Perdana Menteri China, Li Qiang, dan pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto diwarnai dengan pujian terhadap komitmen China dalam membela rakyat Palestina. Prabowo menegaskan bahwa kerja sama antara Indonesia dan China akan membawa kebaikan bagi kedua negara, mencerminkan optimisme terhadap hubungan bilateral yang saling menguntungkan. Penandatanganan nota kesepahaman di bidang ekonomi juga menunjukkan langkah konkret dalam memperkuat kerjasama.