Keributan Lahan Parkir di RSUD Tangsel: Puluhan Anggota Pemuda Pancasila Ditangkap Sebagai Tersangka

Date: 2025-05-24

Category: Kejahatan

Rangkuman Pada Rabu, 21 Mei 2025, terjadi keributan di area parkir Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangerang Selatan, di mana anggota organisasi kemasyarakatan Pemuda Pancasila (PP) melakukan intimidasi dan kekerasan terhadap vendor pengelola lahan parkir. Meskipun lahan parkir tersebut telah menjadi hak vendor setelah memenangkan lelang pada 2017, anggota ormas PP merasa berkuasa atas lahan tersebut dan menghalangi pengelolaan yang sah. Akibat intimidasi ini, retribusi parkir tidak dapat masuk ke kas Pemda, dan vendor mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah. Polisi dari Polda Metro Jaya dan Polres Tangsel menangkap 31 orang terkait kasus ini, dengan 30 orang di antaranya langsung ditahan. Salah satu tersangka yang masih diburu adalah MR, Ketua Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila Tangsel.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Keributan di RSUD Tangsel diwarnai oleh tindakan intimidasi dan kekerasan yang dilakukan oleh anggota ormas Pemuda Pancasila terhadap vendor pengelola lahan parkir. Meskipun lahan parkir tersebut telah dimenangkan oleh vendor melalui lelang, ormas PP merasa berhak menguasainya. Hal ini menunjukkan adanya penyalahgunaan kekuasaan dan dampak negatif terhadap pendapatan daerah, di mana retribusi parkir tidak masuk ke kas Pemda. Tindakan vendor yang berani memasang alat parkir justru berujung pada perusakan dan kekerasan, mencerminkan ketidakadilan yang dialami oleh pihak yang berwenang. Dari sisi Konservatif: Peristiwa di RSUD Tangsel melibatkan puluhan anggota ormas Pemuda Pancasila yang melakukan intimidasi terhadap pengelola parkir. Meskipun vendor telah memenangkan hak atas lahan parkir, ormas PP merasa memiliki kontrol atas area tersebut. Polisi bertindak cepat dengan menangkap 31 orang yang terlibat, termasuk ketua ormas yang masih diburu. Tindakan tegas ini menunjukkan komitmen aparat penegak hukum dalam menangani masalah kekerasan dan intimidasi yang merugikan pihak lain.