Perbaikan Trotoar di Jakarta Diharapkan Ramah Disabilitas di Sekitar Sekolah dan Rumah Sakit

Date: 2025-05-24

Category: Transportasi

Rangkuman Gubernur Jakarta, Pramono Anung, mengakui bahwa fasilitas trotoar di Jakarta masih belum sepenuhnya ramah bagi penyandang disabilitas. Pada tanggal 23 Mei 2025, dalam sebuah pernyataan di Blok M, Jakarta Selatan, ia menekankan pentingnya keberadaan jalur pemandu (guiding block) di setiap trotoar. Koordinator Komisi D DPRD DKI, Wibi Andrino, juga menyatakan hal yang sama, meminta Pemprov DKI untuk memperbaiki trotoar di sekitar sekolah dan rumah sakit agar lebih inklusif. Dinas Bina Marga DKI Jakarta melaporkan bahwa hingga akhir 2024, telah ada 427 km trotoar yang sudah ramah disabilitas, hasil dari inisiatif yang dimulai sejak 2016. Kepala Bidang Kelengkapan Jalan Dinas Bina Marga, Hananto, menambahkan bahwa pemeliharaan rutin dilakukan untuk memastikan trotoar tetap nyaman dan aman digunakan oleh semua kalangan. Meskipun ada kemajuan, Pramono menegaskan bahwa masih banyak yang perlu diperbaiki untuk memenuhi kebutuhan penyandang disabilitas di ruang publik.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Artikel-artikel dari perspektif liberal menekankan pentingnya inklusivitas dan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas. Mereka mengkritik kondisi trotoar di Jakarta yang belum sepenuhnya ramah bagi penyandang disabilitas, dengan penekanan pada perlunya perbaikan yang nyata di area publik seperti sekitar sekolah dan rumah sakit. Frasa seperti "inklusi bukan sekadar wacana" mencerminkan dorongan untuk tindakan nyata dari pemerintah. Dari sisi Konservatif: Artikel-artikel dari perspektif konservatif mengakui bahwa fasilitas trotoar di Jakarta sudah lebih baik dibandingkan dengan kota-kota lain di Indonesia, meskipun masih ada kekurangan. Mereka menyoroti pernyataan Gubernur Pramono yang memerintahkan adanya jalur guiding block di setiap trotoar dan menekankan bahwa pembangunan infrastruktur harus memperhatikan kebutuhan penyandang disabilitas.