Pelantikan Dirjen Pajak dan Dirjen Bea Cukai, Belanja Bansos, Pertumbuhan Uang Beredar, dan Pengalihan Kepemilikan Bisnis SPBU Shell di Indonesia

Date: 2025-05-24

Category: Bisnis

Rangkuman Pada tanggal 23 Mei 2025, sejumlah peristiwa penting di bidang ekonomi terjadi, termasuk pelantikan pejabat baru di Kementerian Keuangan. Sri Mulyani Indrawati melantik Bimo Wijayanto sebagai Direktur Jenderal Pajak yang baru, menggantikan Suryo Utomo, dan Djaka Budhi Utama sebagai Direktur Jenderal Bea dan Cukai, menggantikan Askolani. Selain itu, pemerintah telah menggelontorkan belanja bantuan sosial sebesar Rp43,6 triliun per 30 April 2025, yang mencakup 32,3 persen dari pagu APBN 2025. Bank Indonesia melaporkan bahwa uang beredar dalam arti luas (M2) mencapai Rp9.390 triliun pada April 2025, menunjukkan pertumbuhan yang stabil. Di sisi lain, aliran modal asing masuk bersih ke pasar keuangan domestik tercatat sebesar Rp14,73 triliun pada periode 19-22 Mei 2025. Terakhir, PT Shell Indonesia mengumumkan pengalihan kepemilikan bisnis stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) kepada perusahaan patungan antara Citadel Pacific Limited dan Sefas Group.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Tidak ada perspektif liberal yang tersedia. Dari sisi Konservatif: Pelantikan Bimo Wijayanto sebagai Direktur Jenderal Pajak dan Djaka Budhi Utama sebagai Direktur Jenderal Bea dan Cukai oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menunjukkan komitmen pemerintah dalam memperkuat pengawasan dan pengelolaan pajak serta bea cukai. Selain itu, pengalihan kepemilikan bisnis SPBU PT Shell Indonesia ke perusahaan patungan Citadel Pacific dan Sefas Group mencerminkan dinamika investasi asing yang tetap menarik di Indonesia, meskipun ada tantangan dalam sektor energi.