Polemik Baznas Tasikmalaya, Gempa Magnitudo 6,3 di Bengkulu, Erupsi Gunung Semeru, dan Pengiriman Anak Jalanan oleh Pemkab Jayawijaya ke Yogyakarta

Date: 2025-05-23

Category: Kejahatan

Rangkuman Pada tanggal 22 Mei 2025, sejumlah berita penting mencuat, termasuk polemik mengenai Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Tasikmalaya yang menggunakan dana hibah sebesar Rp1,4 miliar untuk membeli kendaraan operasional. Ketua Baznas RI, Noor Achmad, menegaskan bahwa penggunaan dana tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Selain itu, pada dini hari 23 Mei, wilayah barat daya Kota Bengkulu diguncang gempa dengan magnitudo 6,3, namun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan tidak ada kerusakan yang dilaporkan pasca-gempa. Di Jawa Timur, Gunung Semeru kembali erupsi dengan letusan setinggi 700 meter pada pagi hari yang sama. Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Jayawijaya di Papua mengirimkan 50 anak jalanan ke Yogyakarta untuk mengikuti pelatihan wirausaha dalam program Balai Latihan Kerja (BLK). Berita-berita ini mencerminkan berbagai isu sosial dan bencana alam yang terjadi di Indonesia.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Terdapat perhatian terhadap penggunaan dana hibah sebesar Rp1,4 miliar oleh Baznas Tasikmalaya untuk membeli kendaraan operasional, dengan penekanan pada kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku. Selain itu, berita mengenai pengiriman 50 anak jalanan oleh Pemkab Jayawijaya ke Yogyakarta untuk pelatihan wirausaha menunjukkan upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dari sisi Konservatif: Berita mengenai gempa magnitudo 6,3 di Bengkulu menekankan bahwa tidak ada kerusakan yang dilaporkan pasca-gempa, yang menunjukkan ketahanan infrastruktur di wilayah tersebut. Selain itu, erupsi Gunung Semeru dengan letusan setinggi 700 meter juga menjadi sorotan, menandakan potensi risiko yang harus diwaspadai oleh masyarakat.