Luhut Binsar Pandjaitan Bahas Perang Tarif China-AS dan Keyakinan Investasi China di Indonesia

Date: 2025-05-23

Category: Bisnis

Rangkuman Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengadakan pertemuan dengan pejabat Tiongkok di Beijing pada Rabu, di mana ia membahas perang tarif antara China dan Amerika Serikat. Dalam pertemuan tersebut, Luhut menekankan pentingnya hubungan baik antara Indonesia, China, dan AS, serta dampak kebijakan tarif AS terhadap negara-negara berkembang. Ia menyatakan bahwa Indonesia berupaya menjadi jembatan antara kedua negara tersebut. Selain itu, Luhut juga mengungkapkan kepuasan pemerintah dan pengusaha China terhadap investasi mereka di Indonesia selama sepuluh tahun terakhir, serta keyakinannya bahwa investasi dari China akan terus berlanjut. Ia menyoroti potensi hilirisasi dan pengembangan infrastruktur yang dapat mendukung investasi lebih lanjut, termasuk dalam sektor baja karbon dan zona ekonomi khusus. Data menunjukkan bahwa investasi langsung China di Indonesia mencapai 8,1 miliar dolar AS pada 2024, meningkat 9,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya, menjadikannya sebagai salah satu sumber investasi terbesar di Indonesia.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Luhut Binsar Pandjaitan menekankan pentingnya hubungan baik antara Indonesia, China, dan Amerika Serikat, serta perlunya solusi yang saling menguntungkan dalam perundingan tarif. Dia menggarisbawahi dampak kebijakan tarif AS terhadap negara berkembang dan menyerukan agar Indonesia dapat berperan sebagai jembatan antara kedua negara besar tersebut. Luhut juga menunjukkan optimisme terhadap investasi China di Indonesia, dengan menekankan kolaborasi dan implementasi hasil perundingan yang telah dicapai. Dari sisi Konservatif: Luhut menegaskan bahwa Indonesia harus menjaga posisi sejajar dalam negosiasi tarif dengan AS dan China, serta mengingatkan bahwa tindakan tarif AS dapat mengganggu rantai pasok dunia. Dia juga mencatat bahwa investasi China di Indonesia terus meningkat, dengan sektor-sektor utama seperti industri pengolahan logam dan transportasi. Luhut menyoroti potensi hilirisasi dan penciptaan lapangan kerja baru melalui zona ekonomi khusus, menunjukkan fokus pada pengembangan ekonomi domestik dan ketahanan industri.