Kepastian Regulasi BMAD Diperlukan untuk Melindungi Daya Saing Industri Tekstil Nasional dan Mendorong Investasi

Date: 2025-05-22
Category: Bisnis
Rangkuman Ketua Badan Kejuruan Kimia Persatuan Insinyur Indonesia (BKK-PII), Sripeni Inten Cahyani, menekankan pentingnya kepastian regulasi Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) untuk meningkatkan daya saing dan melindungi industri tekstil nasional dari produk impor, dalam sebuah keterangan di Jakarta pada hari Rabu. Ia merespons laporan dari Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSYFI) yang menyebutkan dua pabrik gulung tikar dan investasi sebesar 250 juta dolar AS terhambat karena belum ada kebijakan BMAD terhadap produk Poy-DTY asal China. Sripeni menegaskan bahwa industri hulu harus menjadi prioritas, mengingat Indonesia memiliki sumber daya alam, teknologi, dan tenaga kerja yang kompeten. Penyelidikan oleh Komite Anti Dumping Indonesia (KADI) menemukan praktik dumping oleh eksportir China yang merugikan industri lokal dan menghambat investasi. Ia menambahkan bahwa investasi akan meningkat jika ada kepastian hukum dan kebijakan yang mendukung industri nasional. Ketua APSYFI, Redma Gita Wirawasta, juga menyatakan bahwa dengan kepastian kebijakan, industri nasional dapat memproduksi tambahan 200.000 ton Poy, melebihi angka impor tahun lalu. BMAD dianggap sebagai langkah strategis untuk mendukung visi pembangunan kilang minyak terbesar di Indonesia.
Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Tidak ada perspektif liberal. Dari sisi Konservatif: Sripeni Inten Cahyani menekankan pentingnya kepastian regulasi bea masuk anti dumping (BMAD) untuk melindungi industri tekstil nasional dari produk impor. Ia menyatakan bahwa BMAD bukan sekadar tarif, melainkan bagian dari strategi besar untuk menjaga kedaulatan industri nasional. Ia juga menggarisbawahi bahwa investasi akan datang jika ada kepastian hukum yang berpihak pada industri nasional. Selain itu, ia menekankan perlunya penguatan industri hulu tekstil dan implementasi TKDN untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan menciptakan nilai tambah. Redma Gita Wirawasta menambahkan bahwa dengan kepastian kebijakan, industri nasional dapat memproduksi lebih banyak Poy, mendukung visi pembangunan kilang minyak terbesar di Indonesia.
Related Articles
BKK-PII: Industri tekstil perlu kepastian BMAD demi daya saing
Source: Antara
Date: 2025-05-22
Bias Rate: 0.549087
Hoax Rate: 0.20539
Ideology Rate: 0.925589