Sidang Kasus Judi Online Melibatkan Mantan Pegawai Kominfo Digelar Kembali di Pengadilan Jakarta Selatan

Date: 2025-05-22

Category: Korupsi

Rangkuman Pada Rabu, 21 Mei 2025, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, sidang kasus judi online (judol) yang melibatkan mantan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) berlangsung. Terdakwa Zulkarnaen Apriliantony, yang merupakan salah satu pegawai, membantah keterlibatan mantan Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, dalam praktik perjudian tersebut. Zulkarnaen menegaskan bahwa Budi Arie tidak menerima uang dari kegiatan judi online dan tidak mengetahui operasi yang dilakukan oleh pegawai Komdigi. Dalam sidang tersebut, ia mengaku menerima uang sebagai bagian dari koordinasi untuk melindungi situs judi agar tidak terblokir, tetapi menekankan bahwa ia bukan pengumpul uang. Sidang ini juga melibatkan terdakwa lain, termasuk Adhi Kismanto dan Alwin Jabarti Kiemas, yang didakwa bersekongkol dalam melindungi situs judi online. Kasus ini mencuat setelah nama Budi Arie muncul dalam dakwaan, meskipun Zulkarnaen berusaha meluruskan informasi tersebut untuk menghindari kesalahpahaman di media. Sidang selanjutnya dijadwalkan berlangsung pada 22 Mei 2025.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Terdapat perhatian terhadap dugaan keterlibatan mantan pegawai Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam melindungi situs judi online. Artikel menyoroti pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan, serta menekankan bahwa tindakan tersebut mencerminkan masalah yang lebih besar dalam pengawasan terhadap aktivitas ilegal di dunia digital. Ada penekanan pada perlunya reformasi untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan dan memastikan bahwa pejabat publik bertanggung jawab atas tindakan mereka. Dari sisi Konservatif: Fokus utama adalah pada proses hukum yang sedang berlangsung dan pembelaan terhadap mantan menteri Budi Arie Setiadi, yang dibantah keterlibatannya dalam kasus judi online. Artikel menyoroti pernyataan dari terdakwa yang menegaskan bahwa Budi Arie tidak menerima apapun dari perjudian, serta menekankan pentingnya keadilan dalam persidangan. Ada juga penekanan pada tindakan tegas pihak kepolisian dalam menangani kasus pencabulan dan dugaan korupsi, menunjukkan komitmen untuk menegakkan hukum.