Pasukan Israel Tembaki Delegasi Diplomatik di Jenin dan 87 Truk Bantuan Masuk ke Gaza Setelah 81 Hari Blokade

Date: 2025-05-22

Category: Kejahatan

Rangkuman Pada tanggal 21 Mei 2024, pasukan Israel melepaskan tembakan peringatan terhadap delegasi diplomat asing yang terdiri dari 35 duta besar dan konsul saat mereka mendekati kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat, yang telah dikepung sejak 21 Januari. Tindakan ini dikritik oleh pejabat Palestina, Ahmed Al-Deek, yang menyatakan bahwa tembakan tersebut bertujuan untuk mengintimidasi para diplomat dan mencegah mereka memasuki kamp. Sementara itu, 87 truk bantuan berhasil memasuki Jalur Gaza setelah 81 hari blokade, dengan kebutuhan harian diperkirakan mencapai 500 truk untuk memenuhi kebutuhan kemanusiaan mendesak. Di sisi lain, pemimpin Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan niatnya untuk menguasai Gaza sepenuhnya dan menolak kesepakatan untuk mengakhiri perang, meskipun Hamas menawarkan pertukaran sandera. Netanyahu menyatakan bahwa Israel hanya akan mempertimbangkan gencatan senjata sementara untuk memulangkan sandera, sementara lebih dari 10.100 warga Palestina masih ditahan di penjara Israel dalam kondisi yang buruk.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Pemimpin oposisi Yair Lapid menekankan bahwa pernyataan Netanyahu menunjukkan niat untuk mempertahankan pendudukan Gaza selama bertahun-tahun ke depan. Ia juga menuduh Netanyahu berbohong mengenai koordinasi kebijakan dengan pemerintah AS, menyatakan bahwa Netanyahu telah kehilangan simpati dari Presiden Donald Trump. Yair Golan, pemimpin partai demokrat, menggambarkan konferensi pers Netanyahu sebagai pertunjukan dari seorang pria yang tertekan dan penuh kebohongan, serta berjanji untuk menuntut Netanyahu atas pencemaran nama baik. Dari sisi Konservatif: Netanyahu menegaskan niat Israel untuk menguasai Jalur Gaza sepenuhnya dan menolak kesepakatan untuk mengakhiri perang, dengan menyatakan bahwa Israel hanya akan mempertimbangkan gencatan senjata sementara untuk memulangkan sandera. Ia menekankan perlunya perlucutan senjata total terhadap Hamas dan mengklaim bahwa rencana bantuan kemanusiaan yang disusun bersama AS akan segera dilaksanakan. Netanyahu juga menyebutkan syarat-syarat untuk mengakhiri perang, termasuk penghapusan kepemimpinan Hamas dan pemulangan seluruh sandera Israel.