Dono Parwoto Divonis 5 Tahun Penjara dalam Kasus Korupsi Proyek Jalan Tol MBZ yang Merugikan Negara Rp 510 Miliar

Date: 2025-05-21

Category: Korupsi

Rangkuman Dono Parwoto, mantan Kepala Divisi III pada perusahaan BUMN Karya, divonis 5 tahun penjara oleh Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat pada tanggal 21 Mei 2025. Ia terlibat dalam kasus korupsi proyek pembangunan Jalan Tol Sheikh Mohammed bin Zayed (MBZ) Jakarta-Cikampek II Elevated Ruas Cikunir-Karawang Barat, yang diduga merugikan keuangan negara sebesar Rp 510 miliar. Dalam persidangan, Ketua Majelis Hakim Rios Rachmanto menyatakan bahwa Dono terbukti melakukan perbuatan melawan hukum bersama dengan terdakwa lainnya. Selain hukuman penjara, Dono juga dikenakan denda sebesar Rp 150 juta dengan subsider 2 bulan kurungan. Jaksa sebelumnya menuntutnya dengan hukuman 8 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar, namun tidak meminta uang pengganti. Dono adalah terdakwa kelima dalam kasus ini, di mana terdakwa lainnya juga telah divonis bersalah.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Terdakwa Dono Parwoto, yang merupakan mantan Kepala Divisi III pada perusahaan BUMN Karya, divonis 5 tahun penjara dalam kasus korupsi proyek Jalan Tol MBZ. Vonis ini mencerminkan upaya penegakan hukum yang tegas terhadap praktik korupsi yang merugikan keuangan negara hingga lebih dari Rp 510 miliar. Hakim menegaskan bahwa Dono terbukti melakukan perbuatan melawan hukum bersama para terdakwa lainnya, menunjukkan pentingnya akuntabilitas dalam proyek-proyek publik. Dari sisi Konservatif: Kasus korupsi proyek Jalan Tol MBZ yang melibatkan Dono Parwoto menunjukkan lemahnya pengawasan dalam proyek pemerintah. Meskipun divonis 5 tahun penjara, tuntutan jaksa yang mencapai 8 tahun menunjukkan bahwa hukuman yang dijatuhkan masih dianggap ringan. Selain itu, denda yang dikenakan juga jauh dari jumlah kerugian yang ditimbulkan, menciptakan pertanyaan tentang keadilan dan efektivitas sistem hukum dalam menanggulangi korupsi di sektor publik.