Peluncuran Program PEEB ASEAN oleh ACE untuk Meningkatkan Efisiensi Energi dan Mengurangi Emisi di Sektor Bangunan

Date: 2025-05-21

Category: Bisnis

Rangkuman Pusat Energi ASEAN (ACE) meluncurkan program Efisiensi Energi pada Bangunan di ASEAN (PEEB ASEAN) pada 19 Mei 2025, dalam sebuah pertemuan di Selangor, Malaysia. Program ini didanai oleh Prancis melalui Agence Française de Développement (AFD) dan bertujuan untuk mendukung transisi menuju bangunan yang lebih hemat energi, tahan iklim, dan berkelanjutan selama periode empat tahun hingga 30 Juni 2028. Pertemuan tersebut dihadiri oleh sekitar 15 peserta, termasuk perwakilan dari 9 negara anggota ASEAN, serta organisasi internasional. Diskusi mencakup tujuan, strategi implementasi, dan rencana kerja program. Sektor bangunan di ASEAN menyumbang 23 persen dari total konsumsi energi dan emisi CO₂ terkait energi pada tahun 2020, dengan proyeksi pertumbuhan konsumsi energi bangunan mencapai 90 persen pada 2050 tanpa intervensi. Program ini juga sejalan dengan target ASEAN untuk mengurangi intensitas energi sebesar 32 persen pada 2025. Manajer senior ACE, Beni Suryadi, menekankan pentingnya program ini dalam mengurangi emisi dan menjadikan sektor bangunan lebih hemat energi, sementara Guillaume Monceaux dari AFD menyoroti pertemuan awal sebagai langkah penting dalam transformasi sektor bangunan di kawasan.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Program efisiensi energi pada bangunan di ASEAN (PEEB ASEAN) diluncurkan sebagai inisiatif penting untuk mendukung transisi menuju bangunan yang lebih hemat energi dan berkelanjutan. Penekanan pada kolaborasi internasional, terutama dengan dukungan dari Prancis, menunjukkan komitmen bersama untuk mengurangi emisi dan memenuhi target energi regional. Manajer program menyoroti pentingnya pertemuan awal sebagai langkah strategis dalam mentransformasi sektor bangunan di ASEAN, dengan fokus pada keberlanjutan dan pertumbuhan inklusif. Dari sisi Konservatif: Program PEEB ASEAN diharapkan dapat mengatasi tantangan meningkatnya konsumsi energi bangunan yang diproyeksikan tumbuh 90 persen pada 2050. Dengan sektor bangunan menyumbang 23 persen dari total konsumsi energi dan emisi CO₂, pentingnya intervensi yang terarah ditekankan. Program ini juga merupakan bagian dari upaya ASEAN untuk mengurangi intensitas energi sebesar 32 persen pada 2025, menunjukkan kebutuhan mendesak untuk efisiensi energi dalam menghadapi tantangan energi di kawasan.