Pentingnya Pendidikan STEAM Sejak Dini untuk Menghadapi Perkembangan Kecerdasan Buatan dan Membangun Nilai Kemanusiaan

Date: 2025-05-21

Category: Agama

Rangkuman Dr. Koji Kurusu, seorang pakar pendidikan dari Jepang, menekankan pentingnya pendidikan STEAM (sains, teknologi, teknik, seni, dan matematika) sejak dini untuk mengembangkan kreativitas, etika, dan empati di tengah kemajuan kecerdasan buatan (AI). Dalam kuliah umum yang disampaikan di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) di Cibiru, Bandung, pada hari Rabu, Koji menyatakan bahwa meskipun AI semakin canggih, manusia tetap harus menjadi subjek yang mengajukan pertanyaan. Ia menekankan bahwa pendidikan awal sangat penting agar generasi mendatang dapat mengarahkan AI, bukan hanya menggunakannya. Tovic Rustam dan Sakura Ijuin, pendiri Yayasan Jepang-Indonesia Sakuranesia, juga menambahkan bahwa pendidikan harus berakar pada nilai-nilai kemanusiaan, meskipun teknologi terus berkembang. Mereka menekankan perlunya membedakan antara hal yang perlu diajarkan dan tidak, serta pentingnya membina imajinasi dan empati sejak usia dini. Yayasan Sakuranesia berupaya menjadi jembatan antara visi pendidikan pemerintah dan praktik nyata, serta memperkuat kerja sama antara Indonesia dan Jepang dalam pendidikan anak usia dini dan inovasi STEAM.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Pendidikan STEAM sejak dini dianggap sangat penting untuk menumbuhkan kreativitas, etika, dan empati di tengah perkembangan kecerdasan buatan. Para pakar menekankan bahwa manusia harus tetap menjadi subjek utama dalam mengajukan pertanyaan dan mengarahkan AI, bukan sekadar menggunakannya. Pendidikan harus berakar pada nilai-nilai kemanusiaan, dan penting untuk membina imajinasi serta kemampuan mengambil keputusan sejak usia dini. Inisiatif yang dilakukan oleh yayasan sakuranesia menunjukkan komitmen untuk menghubungkan visi pendidikan dengan praktik nyata, serta memperkuat kerja sama internasional dalam pendidikan anak usia dini. Dari sisi Konservatif: Tidak ada perspektif konservatif.